- Kontributor
13 Juni 2022 0:0:0 199

Pelepasan Siswa MTs Alkhairaat Buluri, Kakankemenag : Alkhairaat Menjadi Wadah Dalam Mencetak Kader-Kader Berkualitas

Ket: Foto bersama Kakankemenag bersama H.S Ali Aljufri dan tokoh-tokoh pendidik pada lembaga pendidikan Alkhairaat


Palu (Kemenag Sulteng) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Nasruddin L. Midu, menghadiri acara pelepasan 50 Siswa Kelas IX, sekaligus peresmian gedung baru MTs Alkhairaat Buluri, Senin (13/06).

Selain Kakankemenag, acara ini juga dihadiri oleh H.S Ali Aljufri selaku Ketua Umum PB. Alkhairaat, Pengawas Pembina MTs yang juga Ketua Pokjawas Kankemenag Kota Palu, Alfian, sejumlah Tokoh Pendidikan Alkhairaat, Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs Alkhairaat Buluri, para wali murid dan tokoh masyarakat Kelurahan Buluri.

Dalam sambutanya Kakankemenag mengatakan, hadirnya para tokoh pendidikan Alkhairaat merupakan bukti bahwa MTs Buluri spesial di mata PB. Alkhairaat.
“ Hadirnya Habib Ali dan para guru-guru kita di momen ini, menjadi bukti bahwa MTs Buluri mendapatkan tempat yang spesial di hati PB. Alkhairaat. Alhamdulillah kita bisa mengikuti pelepasan siswa kelas IX sekaligus  melakukan syukuran gedung bantuan dari PUPR, ” ungkapnya.   

Nasruddin mengajak para tenaga pendidik dan kependidikan serta Masyarakat Buluri  untuk konsisten menjaga, memelihara dan mengembangkan MTs Alkhairaat di Kelurahan tersebut. 

Mengutip sebuah pepatah yang akrab bagi Abnaul Khairaat (sebutan bagi Warga Alkhairaat), Nasruddin mengatakan  bahwa bagi seorang anak, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban, karena tidak ada anak yang baru lahir langsung pintar, langsung memilikli ilmu,  semua butuh proses dalam menimba ilmu pengetahuan. 

Nasruddin kemudian berbagi pengalamannya selama menimba ilmu di Alkhairaat sampai menjadi tenaga pendidik di Alkhairaat.
“Sejak berdiri hingga saat ini Alkhairaat menjadi wadah dalam mencetak kader-kader berkualitas, bukan hanya dalam tingkat  lokal atau daerah, bahkan sampai ke tingkat internasional,” ungkapnya.

Dirinya juga menyarankan agar para orang tua bisa memasukan anaknya ke madrasah, untuk melanjutkan pendidikan, khususnya di Madrasah Aliyah Alkhairaat.

Nasruddin juga memberikan masukan ke pada pihak madrasah, agar kedepannya bisa  menerapkan program Hafiz Quran yang juga mulai diprogramkan madrasah-madrasah negeri dilingkup Kemenag Kota Palu.
“Kita terapkan mulai dari  Juz 30,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MTs Bastia, menceritakan sejarah berdirinya MTs Buluri. Dimana diawal didirikannya merupakan sumbangsih langsung dari H.S Idrus Bin salim Al-Jufri (Guru Tua) dan tokoh-tokoh lainnya serta menjadi saksi sejarah keberlangsungan Alkhairaat di Kelurahan Buluri dan sekitarnya hingga saat ini. 
“Alhamdulillah bangunan yang lama masih berdiri, sementara dua bangunan yang ada sekarang merupakan bantuan dari PUPR pasca bencana gempa 2018 silam,” ungkapnya.

Bastia menambahkan, selain pelepasan siswa kelas IX kegiatan ini juga sebagai ungkapan rasa syukur Mts Alkhairaat Buluri yang secara resmi mengopersikan gedung yang dibangun oleh PUPR tersebut.  

Terkait pelepasan, Bastia berharap Siswa Kelas IX MTs Buluri yang berjumlah 50 orang ini bisa lulus semuanya. 
“Kami berharap anak anak kami bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan masuk ke madrasah, khususnya Alkhairaat, kami berharap bisa selalu membuat harum nama lembaga dan madrasah dan saat ini kami memprogramkan Qiroaah dan Tartil Quran bagi para siswa, pesan saya kepada para siswa agar  jangan bosan menuntut ilmu,”harap Bastia. 

Pada momen itu H.S Ali Aljufri  selaku Ketua Umum P.B Alkhairaat mengajak  para peserta untuk mensyukuri dan mendoakan para penggagas dan pendiri MTs Buluri. 

Habib Ali mengatakan, momen pelepasan bukan merupakan akhir perjuangan, tetapi merupakan awal untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. 
“Kita mengharapkan selepas keluar madrasah, kita (para siswa) akan semakin berkembang dan maju,” harapnya. 

Menurut Ketua Umum PB. Alkhairaat itu, sejatinya kebanggaan manusia bukan terletak pada kebaikan dan kesempurnaan fisiknya/rupanya, karena setiap makhluk punya kebaikan dan kesempuranaan dalam ukuranya sendiri. Tetapi hal yang penting dan membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah ilmu dan akhlaknya.  
“Yang artinya jadilah manusia yang manusia, yang dibedakan oleh ilmu dan akhlak dengan makhluk lainnya, bagi anak-anak kami, gunakan seluruh kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di masa mendatang,” pesanya. 

Hal lain yang disampaikannya, adalah tentang hikmah dibalik Pandemi Covid-19, yakni  pentingnya peran dan sosok guru saat masa Pandemi Covid 19.
"Kita pernah mengajar anak-anak kita dimasa Corona (Covid-19), luar biasa, menjadi ujian (kesabaran) bagi seluruh orang tua siswa, beda bagi para guru yang mengajar banyak siswa dan tetap sabar, akhirnya saya teringat dengan peran para guru-guru kita, ketika  tegas (marah saat mengajar anak), bukan berarti karena mebenci, tetapi karena mencintai dan ingin anak-anak kita itu cepat tahu terhadap hal yang diajarkan, menjadi seorang guru bukanlah perkara yang muda, semua orang membutuhkan perannya,” pungkasnya

(fuad)

Tags: -

Editor: Humas Ahsan
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex