Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 Dan Kesehatan Reproduksi Remaja Di MAN Morowali

Ket: Antusias siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Morowali mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi pada remaja sekaligus sosialisasi vaksinasi covid 19 oleh Tim Kesehatan Puskesmas Bungku. (15/10)
(MAN Morowali) – Seluruh siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Morowali sangat antusias mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi pada remaja sekaligus sosialisasi vaksinasi covid 19, oleh Tim Kesehatan Puskesmas Bungku. Kegiatan berlangsung di Ruang LAB 2 MAN Morowali. (15/10)
Dalam menghadapi masa pandemi covid 19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini, pemerintah terus berupaya menurunkan angka positif kasus covid 19 dengan cara vaksinasi. Menurut TIM Kesehatan Puskesmas Bungku karena sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka di Sekolah. Maka pihak Sekolah dianjurkan melakukan vaksinasi untuk siswa diatas 12 tahun dan vaksin yang diberikan adalah SINOVAC. Vaksin sinovac ini terbukti aman untuk usia anak-anak diatas usia 12 tahun dan sudah ada persetujuan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mengenai hal tersebut.
Tujuan dari vaksin ini sendiri adalah mengedukasi anak anak remaja walupun mereka terkena covid tapi tidak bergejala dan untuk mencegah penularan lebih banyak lagi dikendalikan dengan vaksinasi juga untuk terbentuknya herdimunity atau kekebalan kelompok.
Selanjutnya disampaikan juga mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi pada remaja. Remaja dibawah umur 25 tahun itu angka penyakit menular seksual sangat tinggi karena edukasi tentang kesehatan reproduksi tentang penyakit menular seksual ini masih kurang itulah tujuan dari Tim Kesehatan Puskesmas Bungku untuk melakukan sosialisasi ini agar anak-anak remaja paham dan mengerti mengapa tidak boleh melakukan hubungan seksual pra nikah, jika hamil pada usia dini resiko dan dampaknya sangat besar sekali diantaranya adalah terjadi pendarahan, bayi cacat bahkan kematian. Itulah tujuan sosialisasi ini mencegah anak-anak remaja agar jangan terlalu banyak terkena penyakit menular seksual.
Kemudian ada juga kegiatan penjaringan dari tim medis Puskesmas Bungku yaitu mengukur tinggi badan, berat badan, pemeriksaaan mata, rongga mulut, telinga dan pemeriksaan denyut jantung. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini adanya penyakit atau kelainan. Jika memang ditemukan penyakit atau kelainan maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di puskesmas atau dokter terdekat.
By. Maida
- 1 SE SEKJEN No 29 Tahun 2025 tentang Penguatan Publikasi Capaian dan Dampak Kinerja Kemenag
- 2 Pengumuman Seleksi Calon Anggota BAZNAS Periode 2025–2030
- 3 Pengumuman dan Pemanggilan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Perpindahan Dari Jabatan Lain (PDJL)
- 4 Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN
- 5 Penawaran pelatihan Third Country Training Programme (TCTP) JICA-MTCP 2025: Cybersecurity in Digital Economy.