
Siswa MAN 1 Palu Temukan Masker Kelor

Ket: Foto Bersama (Kamad MAN 1 Palu, Farhad, Kakanwil Kemenag Sulteng dan Guru Pembimbing) (Foto: Lilis)
Palu (Kemenag Sulteng) - Siswa MAN 1 Kota Palu, Farhad Aulan sukses membawa Masker Kelor mewakili Provinsi Sulawesi Tengah, pada ajang apresiasi dan kompetisi ide bisnis kreatif anak muda, Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) yang digelar tanggal 22-26 Juli 2019 di Kantor Pusat AHM di Jakarta dan Bogor.
Menangapi hal ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Rusman Langke, turut bangga atas prestasi yang diraih. Rusman berharap agar Kepala Madrasah juga dapat memberikan bimbingan dan motivasi pada siswa untuk lebih berprestasi.
“Karya tulis ilmiah, daun kelor bisa dimanfaatkan sebagai masker, membawa nama baik madrasah tidak kalah dengan sekolah lainnya, melihat hal ini, saya harapkan kepala madrasah agar selalu memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas madrasah kita, madrasah tidak kalah penting dengan sekolah umum lainnya, penelitian ini bagus dan bisa dikembangkan ke depannya,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
“Hal ini turut membawa harum nama Provinsi Sulawesi Tengah, karena MAN 1 Kota Palu, dapat berkompetisi hingga di tingkat nasional bersama peserta dari 25 provinsi. Setelah berkompetisi dengan siswa SMA se- Sulawesi Tengah“ kata Zaenab, Kepala MAN 1 Palu,
Menurut Guru Pembimbing, Kasmawati, setelah melihat tema lomba, yakni kreativitas yang bisa menghasilkan wirausaha, membuatnya tergerak untuk melibatkan salah satu siswa, yakni Farhad yang pernah meraih juara pada lomba sebelumnya. “Karena temanya itu, saya tawarkan pada siswa Kami, pemanfaatan daun kelor, yang banyak ditemui di Kota Palu, “jelasnya.
Farhad yang bercita-cita sebagai peneliti dan dokter ini, pun mengembangkan ide tersebut yakni dengan memanfaatkan limbah beras. “Karya Ilmiah saya membahas pemanfaatan limbah air beras untuk dijadikan peluang usaha, limbah beras dicampurkan dengan daun kelor untuk mengatasi masalah wajah” tuturnya.
“Setelah melakukan penelitian dan berkali-kali eksperiman, awalnya gagal, setelah memutuskan menjadikannya masker kelor, akhirnya berhasil. “ungkapnya. Dalam proses seleksi yang telah dilalui, Farhad Optimis dapat berpeluang lolos seleksi, karena yakin Produknya dapat bersaing di pasar bebas.
“Produk berbahan kelor ini, mungkin sudah ada yang membuat, namun komposisinya berbeda, dan Farhad menggunakan limbah beras” imbuh Kasmawati.
Untuk Kategori umum pada lomba tersebut Farhad mendapatkan medali emas dan beasiswa 2 Juta Rupiah, sedangkan untuk kategori proposal bisnis, Farhad pun berhasil terpilih mendapatkan Uang 1 Juta rupiah.
“Setelah mendapat medali emas dalam karya ilmiahnya, sekarang Kami masih proses untuk mendapatkan hak paten masker kelor dan sementara di urus juga di balai POM sebagai masker yang diakui hak patennya pada tahun ini. “pungkas Zaenab (lis)
- 1 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H
- 2 SE KPK Nomor 7 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Hari Raya
- 3 Pemberitahuan Uji Kompetensi Pranata Komputer, Statistisi, dan Asisten Statistisi Tahap I
- 4 SE Sekretaris Jenderal Nomor SE.12 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Kementerian Agama Tahun 2025 dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kementerian Agama
- 5 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029