KaKanwil Sulteng Tinjau Pembangunan Gedung RKB di MTsN 4 Parigi 14.143 Peserta Lulus Uji Kompetensi Mahasiswa PPG Kemenag Angkatan I MAN Biau Peringati Maulid 1445 H, Menyebar Keteladanan Dalam Jejak Nabi NGOPI Zona Tolitoli dan Buol, Inovasi untuk Perkembangan Pendidikan Islam
- Kontributor
7 April 2022 0:0:0 202

Takwa Pancarkan Pengetahuan

Ket: Kakankemenag Kabupaten Banggai Kepulauan Junaidin


 

Oleh: Junaidin*

TUJUAN dari puasa Ramadhan adalah untuk membentuk kepribadian yang muttaqin. Takwa ini adalah predikat tertinggi di dalam bangunan keagamaan Islam. Menurut para ulama berdasarkan petunjuk al-Qur’an dan Hadis Rasulullah Saw.

Hal-hal yang diperoleh oleh orang-orang yang bertakwa itu di antaranya mereka akan memperoleh ilmu ladunni. Di dalam surah al-Baqarah ayat 282 :

“Bertakwalah kamu kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kamu, memberikan ilmu kepada kamu”

Di dalam surah al-anfal ayat 29 Allah menyatakan :
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu bertakwa kepada Allah akan memberikan kepada kamu menjadikan kamu memiliki kemampuan al-furqan”, (kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, yang hak dan mana yang bathil).

Di dalam Islam ilmu itu ada ilmu yang diusahakan, diperoleh lewat usaha belajar, ada ilmu yang diperoleh tidak lewat usaha belajar tapi lewat ibadah seperti salat, puasa. Ini juga dalam usaha untuk memperoleh ilmu. Inilah salah satu konsep yang unik di dalam Islam tentang pengetahuan.

Kita, sesungguhnya semua manusia ini pernah memperoleh ilmu ladunni, ilmu yang tidak pernah dia pelajari tapi dia tahu. Salah satu ilmu ladunni yang kita peroleh adalah yang kita bawa dari lahir, yaitu pengetahuan kita tentang prinsip-prinsip berpikir yang logis. Misalnya, ketika kita lahir kita tidak pernah diajari bagaimana kita bisa mengidentifikasi ciri-ciri khusus dari segala sesuatu. Ada yang disebut manusia, ada yang disebut binatang, ada yang disebut tumbuhan.

Untuk membedakan semua itu kita tidak perlu belajar, setiap diri telah mengetahuinya walaupun kita tidak pernah sekolah. Ada pengetahuan- pengetahuan yang tidak perlu dipelajari karena telah hadir dengan kita. Kita bisa mengetahui bahwa ketika melihat asap kita pasti tau di sana pasti ada api tanpa harus mempelajari itu, kita bisa mengetahui bahwa lapar itu hanya bisa diobati dengan makan, rasa haus itu hanya bisa diobati dengan minum.

Seandainya kita tidak mengetahui prinsip-prinsip berpikir seperti ini dari sejak lahir, maka kita pasti tidak akan mampu untuk mengetahui mana benda yang keras, mana yang cair, mana sifat-sifat dari segala sesuatu yang membedakannya antara satu dan yang lain. Ini adalah salah satu ciri khas pengetahuan yang di berikan oleh Allah sejak lahir.

Prinsip-prinsip lain yang Allah berikan kepada kita. Pengetahuan kita tentang sebab akibat. Ketika kita dipukul maka kita tau kita merasakan sakit. Ketika orang mencela kita, maka kita mengetahui mana cela dan mana pujian.

Semua itu tidak perlu kita pelajari lewat bangku sekolah dan baca buku, tetapi dengan pengetahuan yang diberi oleh Allah langsung kepada kita, kita bisa membedakan dasar-dasar berpikir logis itu di dalam diri kita tanpa melalui belajar.

Karena itulah inilah di antara contoh-contoh bahwa dalam kehidupan ilmu ladunni, ilmu ladunni yang tetinggi itu adalah ilmu yang berhubungan dengan Allah Swt, seluruh pengetahuan manusia itu sebenarnya, hakikatnya adalah pengetahuan-pengetahuan tentang ciptaan Allah.

Orang belajar biologi, sesungguhnya dia belajar bagaimana awalnya makhluk hidup dan bagaimana akhirnya, orang belajar fisika, sesungguhnya dia belajar bagaimana awalnya alam semesta ini dan bagaimana akhirnya, ketika orang belajar matematika itu adalah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat pasti yang kita pelajari, satu tambah satu sudah pasti dua.

Makanya matematika itu disebut dengan ilmu pasti karena semua yang dihitung lewat perhitungan matematik itu bersifat pasti. Itulah di antara ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh Allah kepada kita, yang menunjukkan bahwa ada hal-hal yang tidak kita pelajari tapi kita ketahui sejak kita lahir. Jadi manusia itu lahir dengan ilmu yang dibawanya atas anugerah dari Allah Swt.

Karena itu lewat proses-proses ibadah yang kita lakukan kepada Allah itu, insya Allah kita akan memperoleh ilmu yang sangat berharga bagi kehidupan kita di dunia dan di hari akhirat nanti, yaitu salah satunya pengetahuan kita tentang Allah Swt, pengetahuan kita tentang Rasulullah Saw.

Karena itu dalam doktrin para ulama kita tidak pernah bertemu dengan Rasulullah tetapi dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan, shalawat-shalawat yang kita baca, boleh jadi suatu saat Rasulullah datang mengunjungi kita, di dalam tidur kita atau mungkin ketika kita dalam keadaan tidak terjaga, yang jelas pengetahuan ladunni itu akan dianugerahkan oleh Allah kepada orang-orang yang bertakwa, yang mendekatkan dirinya kepada Allah, sehingga jangankan orang-orang yang suci seperti Rasulullah, para sahabat-sahabat Rasulullah, Allah sendiri yang akan mengunjungi orang-orang yang bertakwa kepadanya.

Mudah-mudahan dengan ibadah yang kita lakukan, kita bisa memperoleh ilmu ladunni, memperoleh al-furqan sehingga kita bisa terbimbing di dalam menjalankan kehidupan kita. (*Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bangkep)

Tags terkait: -
Editor: HUMAS Ahsan
Fotografer: -
HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex