
Siti Lailatul Mukarromah Raih Juara 3 Nasional Penais Award 2025 lewat Program Moderasi Beragama

Ket: Siti Lailatul Mukarromah pada malam Penais Award di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Palu (Kemenag Sulteng) - Program sederhana yang lahir dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di desa berhasil mengantarkan Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Siti Lailatul Mukarromah meraih prestasi membanggakan. Ia dinobatkan sebagai Juara 3 Nasional Penyuluh Agama Islam (Penais) Award 2025 untuk kategori Penguatan Moderasi Beragama.
Menurut Lailatul, sapaan akrabnya, konsep moderasi beragama yang ia jalankan berfokus pada penanaman nilai toleransi sejak dini. Melalui kegiatan di TPQ, anak-anak diajarkan untuk hidup rukun dalam perbedaan.
"Misalnya, ketika terjadi pertengkaran, dijadikan momen untuk berdiskusi tentang pentingnya toleransi. Anak-anak juga dibiasakan menjenguk teman yang sakit, baik seagama maupun berbeda agama, serta dilibatkan dalam kegiatan bersama masyarakat lintas iman seperti menanam pohon di sekitar gereja dan kerja bakti membersihkan rumah ibadah," jelasnya saat dihubungi humas via telepon, Jumat (29/8/2025).
Respon masyarakat terhadap program ini sangat positif, baik dari kalangan muslim maupun non-muslim. Penyuluh yang juga aktif di majelis taklim tersebut kerap menyampaikan moderasi dalam bahasa sederhana agar lebih mudah dipahami masyarakat. Ia menekankan bahwa kegiatan sehari-hari seperti masak bersama, gotong royong, atau menghadiri acara lintas agama sejatinya adalah bentuk nyata moderasi beragama.
Ketika ditanya mengenai tantangan, Lailatul mengaku tidak menemui kendala berarti. "Kadang sempat muncul pertanyaan dari orang tua terkait kegiatan anak-anak di rumah ibadah lain, hal itu dapat diatasi dengan komunikasi terbuka melalui grup TPQ. Kami selalu menjelaskan bahwa tujuan kegiatan adalah mengenalkan anak-anak pada perbedaan dan menjaga kerukunan desa. Dengan begitu orang tua akhirnya mendukung," ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Agama Morowali. Menurutnya, isu moderasi beragama memang sebaiknya mendapat perhatian lebih, mengingat Morowali merupakan daerah yang sangat beragam.
Ke depan, Lailatul berharap program ini bisa berkembang lebih luas dengan dukungan pemerintah maupun Kementerian Agama. "Semoga kita bisa bersama-sama menjaga dan merawat toleransi, tidak hanya di Morowali tetapi juga di Sulawesi Tengah," harapnya.
(Fira/Tiara)
- 1 SE SEKJEN No 29 Tahun 2025 tentang Penguatan Publikasi Capaian dan Dampak Kinerja Kemenag
- 2 Pengumuman Seleksi Calon Anggota BAZNAS Periode 2025–2030
- 3 Pengumuman dan Pemanggilan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Perpindahan Dari Jabatan Lain (PDJL)
- 4 Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN
- 5 Penawaran pelatihan Third Country Training Programme (TCTP) JICA-MTCP 2025: Cybersecurity in Digital Economy.