- Kontributor
1 Juni 2023 0:0:0 202

Kamad MIN Bungku Utara Pimpin Upacara Harlah Pancasila

Ket:


Morut (Kemenag Sulteng) - ini adalah momentum yang bagus dan tepat bagi kita untuk mendaur ulang pengetahuan tentang Pancasila, terutama pelajaran tentang nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Nilai-nilai  toleransi beragama, menerima keragaman, perilaku cinta tanah air, hingga semangat musyawarah perlu kita pelajari untuk kemudian dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.

 

Demikian sepenggal pidato yang disampaikan Kepala MIN Morowali Utara, Dedi Supardi ketika menjadi Pembina Upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 di halaman MIN Morowali Utara, Kec. Bungku Utara, Kamis (01/06). Upacara yang diikuti oleh guru, staf dan siswa MIN Morowali Utara, MTsN 2 Morowali Utara serta seluruh Penyuluh Agama Islam Non PNS kecamatan Bungku Utara itu berjalan khidmat, aman dan lancar meskipun cuaca dalam keadaan mendung akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bungku Utara sepanjang malam.

 

Dedi Supardi mengulas kembali sejarah dimana tepat tanggal 1 Juni tahun 1945 lalu, Sukarno, Presiden Ke-I RI menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara yang pada akhirnya menjadi tonggak lahirnya Pancasila. Ia juga menilik peringatan dan makna Hari Lahir Pancasila yang saaat ini dimaknai oleh pelajar, generasi muda dan masyarakat bangsa saat ini. “Apa dan bagaimana cara kita memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila yang sejatinya terus-menerus dirayakan setiap tahunnya” demikian kata Kepala Madrasah yang masih di usia kepala tiga

 

            Menurutnya, bila hanya sekedar upacara, maka banyak  pelajar, generasi muda, serta masyarakat bangsa ini yang sedang mengikuti upacara. Begitu pula dengan menghafal kelima sila Pancasila. Ada jutaan orang yang hafal dan mampu mengucapkannya dengan lantang.

 

Namun lanjut Dedi Supardi, kita juga disuguhkan banyak fenomena dan penyimpangan sosial yang mengarah kepada pelanggaran nilai-nilai Pancasila. “Sebut saja seperti berita pelajar yang kurang beradab kepada guru di sekolah, seorang anak yang memaksa orang tuanya memberikan uang untuk membeli kuota game online, tawuran, saling umpat di media sosial, dan masih banyak lagi." Imbuhnya

 

"Perilaku-perilaku menyimpang tersebut  terlihat sepele dan masih bisa diatasi. Namun, tanpa kita sadari, makin bertambahnya kenakalan remaja dan perbuatan menyimpang di Indonesia adalah wujud dari kurang seriusnya bangsa ini dalam memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila." Sambungnya

 

 Dedi Supardi mengajak seluruh peserta upacara untuk menggelorakan kembali semangat nasionalisme semangat Pancasila. Ia mengungkapkan beberapa langkah penting. Pertama, mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila. Kedua, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, menyikapi setiap permasalahan dengan bijaksana dan meningkatkan semangat gotong royong. Keempat, bangga dengan budaya, adat-istiadat, bahasa dan keanekaragaman daerah sendiri.

Tags: -

Editor: Muhadjir
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex