Sukses Penyelenggaraan Haji, Kemenag Sulteng Gelar Tasyakuran bersama Jemaah Haji
Palu (Kemenag Sulteng) - Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/ 2024M berlangsung lancar dan sukses, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Tasyakuran, Selasa 23 Juli 2024 di Asrama Haji Transit Palu.
Acara dihadiri Para petugas Haji Kloter dan jemaah haji dari beberapa Kloter yang berdomisili di Kota Palu, ASN Kemenag Sulteng, Khususnya Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Para Kepala Kantor Kemenag, Pejabat di lingkungan Kemenag Sulteng dan Mitra Penyelenggaraan Haji Kemenag, pemerintah daerah dan berbagai instansi yang terhimpun dalam PPIH Sulteng.
Dalam laporannya, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Muchlis Aseng, menyampaikan jumlah kondisi jemaah haji sejak berangkat hingga kembali lagi diterima oleh pemerintah daerah. Jemaah Haji Sulteng yang berangkat berjumlah 95 orang, tercatat dari jumlah tersebut, 4 orang berpulang di Makkah, 1 orang di Madinah, dan 1 orang wafat di Balikpapan. Sedangkan ada 1 orang jemaah lagi yang hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit di Balikpapan, dan menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.
Kakanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berjibaku hingga suksesnya penyelenggaraan haju khususnya di Sulawesi Tengah. sebagai rasa syukur dan ungkapan terima kasih, Kakanwil menyerahkan piagam penghargaan kepada seluruh mitra Kemenag yang telah bahu membahu melakukan pelayanan kepada para jemaah haji Sulawesi Tengah.
Para mitra Kemenag diantaranya, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, berbagai instansi terkait, Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan, Imigrasi, Bandara, Dinas Kesehatan, KKP, Kepolisian Resor Kota Palu, serta Bank penerima setoran.
Kakanwil juga berterima kasih kepada para jemaah haji yang turut serta mendukung kelancaran pelaksanaan haji. mulai pemberangkatan, pelaksanaan ibadah, hingga kembali ke daerah masing-masing.
Ia juga menyampaikan tentang kebijakan berani yang diambil Kemenag, dalam hal ini oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dengan menerapkan sistem murur, bagi jemaah haji, khususnya yang Risti dan Lansia, dengan pertimbangan keselamatan jiwa jemaah haji. Kebijakan ini diambil dari pengalaman tahun sebelumnya, atas terjadinya kepadatan di Muzdalifah. sehingga kebijakan Murur pun diajukan, dan dipertimbangkan para ulama, pun diberlakukan, tetap mengikuti keputusan ulama.
“Kemenag berani mengambil kebijakan ini dan ulama memutuskan, yakni dengan sistem Murur, sebuah keberanian yang diambil Menteri Agama, banyak yang menyangsikan kesanggupan jemaah, apakah diterima jemaah, sehingga ditanyakan langsung kepada jemaah, ditanyakan siapa yang akan melaksanakan murur, lebih dari 25% jemaah mendaftar untuk melaksanakan murur,” tutur Kakanwil.
Salah satu jemaah haji asal Kota Palu, Prof Golar, turut memberikan komentar mengenai pelayanan ibadah haji yang diterima selama musim haji tahun ini. Ia menjelaskan mulai dari keberangkatan dari asrama haji Transit Palu menuju embarkasi Balikpapan yang didukung pemerintah daerah, ia mengaku hak tersebut merupakan pelayanan yang di luar ekspektasinya.
“Alhamdulillah mendapatkan pelayanan yang luar biasa, di luar kekhawatiran, di luar ekspektasi, fasilitas di embarkasi BPN, makanan transportasi, sampai diantar ke airport, fasilitas disiapkan pemerintah.” ujarnya.
Ia melanjutkan, pengalaman ketika tiba di tanah suci yang disambut dengan baik, bahkan sebelumnya ia sudah mendengar berbagai cerita mengenai fasilitas serba terbatas saat di Makkah, tapi menurutnya Ia tidak merasakan itu.
“Sama sekali tidak kami rasakan keterbatasan, malah mulai dari makanan, mobil (Bus) disiapkan 24 jam, merupakan suatu kesyukuran bagi kami, sehingga niat kami menjalankan ibadah dengan sungguh2, alhamdulillah dapat teraksana dengan baik,” jelasnya.
Bahkan tersedia makanan dan suplemen untuk mendukung stamina, susu coklat dan snack disediakan, imbuhnya.
“Kami juga mengapresiasi kebijakan pendampingan awalnya kami sangat takut tahapan di Armuzna, namun ternyata semua baik, dukungan dari petugas haji, kesehatan, kolaborasi Kemenag dan pihak bimbingan haji (KBIHU), yang kami rasakan berjalan dengan sinergi yang baik,” tuturnya.
Permasalah pesawat delay saat di Madinah, menurutnya dapat diatasi dengan baik, terutama karena jemaah langsung mendapatkan haknya akibat dari delay tersebut. Pihak maskapai dinilai tanggap akan permasalahan tersebut.
Namun yang terpenting adalah kami mendapatkan keakraban seperti keluarga dari Kloter BPN-9 selama pelaksanaan haji, pungkasnya.
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama