Ferizal M. Latopada Kontributor
22 Oktober 2024 19:59:0 97

Ribuan Santri Hadiri Apel Akbar Hari Santri Tingkat Provinsi Sulteng

Ket: Apel Hari Santri 22 Oktober 2024 berpusat di lapangan Alkhairaat Palu


Palu (Kemenag Sulteng)  – Ribuan santri dari berbagai madrasah di Kota Palu tumpah ruah dalam Apel Akbar, peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di kompleks Alkhairaat Pusat Kota Palu, Selasa (22/10). Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulteng, 

Dalam acara ini, Kakanwil membacakan pidato resmi Menteri Agama Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya peran santri dalam sejarah dan masa depan bangsa.

Salah satu poin utama dalam pidato tersebut adalah mengenang peristiwa Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh para ulama pada tanggal 22 Oktober 1945. Resolusi ini menjadi momentum penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

"Meneruskan perjuangan bukan hanya mengenal sejarah, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern. Jika dulu para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan senjata, santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan pena," ujar Kakanwil.

Ia juga menyebutkan pentingnya melahirkan generasi intelektual di era pasca-kemerdekaan. "Jika pada masa lalu para kiai dan santri melahirkan jenderal, kini kita harus melahirkan profesor dan intelektual." katanya.

Santri memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa. Santri masa kini tidak hanya bertugas menjaga warisan nilai-nilai luhur, tetapi juga harus aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Pidato tersebut juga menyoroti peran penting santri dalam masa depan Indonesia. Santri harus percaya diri. Santri bisa menjadi apa saja, termasuk Presiden. Kita punya contoh Presiden Kiai Haji Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur, serta Wakil Presiden Kiai Haji Ma'ruf Amin yang berlatar belakang santri.

Lebih lanjut, Menag mengajak santri untuk terus berjuang dan berinovasi. Semua pasti bisa diraih. Seperti peptah yang diajarkan di pesantren Man Jadda wa Jadda, Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Di akhir pidato Menag disampaikan menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren, melainkan milik seluruh elemen bangsa, 

Upacara ini berlangsung sejak pagi hari dibuka dengan tarian jepeng, dilanjutkan apel hari santri, dan doa bersama. Acara dilanjutkan dengan berbagai persembahan dari santri, seperti pembacaan puisi, juga tarian tradisional daerah. 

Tags: PAKIS

Editor: -
Fotografer: Humas Ahsan

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex