Morowali (Kemenag Sulteng) – Kepala Kankemenag Kabupaten Morowali, H. Asat Latopada, S.Ag, sampaikan materi pada kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Program/Lintas Sektor Dalam Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Morowali Tahun 2023. Bertempat di Gedung Serba Guna Abdul Rabbie, Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah. Rabu (11/10/23).

Kegiatan Rakor tersebut dibuka oleh Bupati Kabupaten Morowali yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM, Abd. Malik Hafid, SH.,M.Si. Turut hadir dalam acara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny Calvenny Soriton, S.Sos.,MM., Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Mohamad Amin, ST., Kadis Kesehatan dan P2KB Morowali, Ashar M. Ma'ruf, SE.,M.Si., Kadis Sosial, Arifin Lakane, S.Pd,.M.Pd., Forkopimda Morowali, para Camat Se-Kabupaten Morowali, dan Para Peserta Sosialisasi serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Pj Bupati Morowali yang dibacakan, Abd. Malik Hafid menyampaikan bahwa, salah satu investasi utama mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing, yakni melalui pencapaian target pembangunan kesehatan dalam hal upaya percepatan penurunan stunting.

Di samping itu, berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dalam rangka mencapai target RPJMN Tahun 2024 prevalensi stunting menjadi 14 persen, dengan fokus penanganan dengan investasi spesifik dan sensitif yang berfokus pada sasaran calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, Batita dan balita.

Sehingga, pemenuhan kebutuhan asupan gizi pada semua sasaran menjadi faktor penting dalam penanganan stunting, serta peningkatan faktor ekonomi, perbaikan sarana sanitasi, dan air minum serta perumahan layak huni juga faktor yang menentukan dalam percepatan penurunan stunting, tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali, Asat menyampaikan mendukung penuh pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Morowali. Asat mengatakan dukungan itu sebagai wujud komitmen daerah dalam pencegahan dan penurunan stunting. ”Kemenag Morowali harus berperan kuat dalam percepatan penurunan stunting,” ucapnya

Selanjutnya Asat, saat memaparkan materi menjelaskan masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. “Sehingga akan berdampak menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045”. imbuhnya.

Dalam kaitan tersebut, Kemenag Morowali sudah berperan aktif melalui penyuluh agama dan dai-da’iyah selalu memberikan gambaran tentang stunting dalam setiap khutbah, ceramah, dan tausiyah dengan tujuan agar masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu isu kesehatan khususnya stunting.

Demikian halnya dengan Kantor Urusan Agama (KUA), lanjutnya, tugasnya tidak hanya terkait pencatatan pernikahan saja, tapi juga memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam pembinaan keluarga sakinah, melakukan pencegahan dini terhadap kasus stunting kepada calon pengantin. Sinergi KUA dengan DP3A-KB sudah dijalin dalam usaha pencegahan stunting demi menciptakan generasi bangsa yang kuat secara jasmani dan rohani, ujarnya.

Selain itu, diharapkan penyuluh kesehatan dapat memberikan penyuluhan di madrasah-madrasah. “Kita perbaiki pola makan, pola asuh serta tingkatkan penyuluhan kesehatan baik di madrasah sehingga tercipta fisik yang siap untuk belajar, mampu berinovasi, mampu berkompetisi, mampu berprestasi tingkat global.”

Mengakhiri materinya, Asad berpesan bahwa untuk menurunkan dan mencegah stunting ini perlu adanya kerjasama yang solid dan kuat dari berbagai pihak. “Jadi semua elemen harus bersatu, bersama dan kompak dalam memberantas stunting," pungkasnya.

Pemaparan materi dilanjutkan oleh beberapa narasumber diantaranya, dari pihak Kodim 1311/Morowali, Dinas Kesehatan P2KB Morowali, Dinas Sosial Morowali, Dinas PMD dan PPA Morowali, serta Dinas Perumahan Kabupaten Morowali dan ditutup dengan sesi tanya jawab atau diskusi

By. Humas Morowali