- Kontributor
9 Agustus 2023 0:0:0 401

Kelompok Kerja Kepala Raudhatul Athfal Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Ket: Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu, saat memberikan sambutan sekaligus materi pada kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka KKRA di Aula Kantor Kemenag Kota Palu, Rabu (9/8/23)


Palu (Kemenag Sulteng) – Kelompok Kerja Kepala Raudhatul Athfal (KKRA) menggelar workshop implementasi Kurikulum Merdeka bagi Kepala dan Guru Raudhatul Athfal. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pendis, Irsan, dan Pengawas pembina Raudhatul Athfal. Kegiatan digelar di Aula Kantor Kemenag Kota Palu, Rabu (9/8/2023).

Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya (hadist). Demikian disampaikan Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu, saat memberikan sambutan pada kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan kelompok kerja kepala Raudhatul Athfal Kota Palu.

 

“Kurikulum merdeka mengindikasikan bahwa satuan pendidikan memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya, tentu mengedepankan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia”, ungkapnya.

Kakankemenag, Nasruddin, mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan perlu mengusung metode pengajaran yang tepat. Dalam kurikulum merdeka, Peserta didik diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri, guru harus memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Hal ini tidak terlepas dari kalimat at-thariqah ahammu minal maddah yang sudah tidak asing lagi.

“Ia menekankan akan pentingnya makna kalimat tersebut. Metode lebih penting dari materi. Materi apapun yang disampaikan, jika menggunakan metode yang benar, maka akan dapat diterima para siswa dengan baik. Sebaliknya, materi yang telah dipersiapkan dengan matang, akan menjadi hampa, tanpa metode yang baik”, ujar Kakankemenag.

Selain itu, ia mengatakan, bahwa metode memang berpengaruh, namun tidak mutlak. Yang berpengaruh adalah manusianya, al-mudarris nafsuhu (guru itu sendiri).  “Tidak berhenti pada kata guru, ada sesuatu yang lebih penting dari itu, yakni jiwa seorang guru, atau ruh al-mudarris”, sambungnya.

Kakankemenag, Nasruddin menuturkan, “Memang at-thariqah ahammu minal maddah, namun al-mudarris atau guru jauh lebih penting dari  thariqah atau metode. Bukan sekadar guru, namun ruhul mudarris atau jiwa seorang guru, itu yang sebenarnya lebih penting dari keduanya, metode dan guru.

Dijelaskannya, bahwa dalam lembaga pendidikan tepat diterapkan, at-thariqah ahammu minal maddah, wa al-mudarris ahammu minat thariqah, wa ruhul mudarris ahammu minal mudarris nafsihi. Kata-kata inilah yang terus ditanamkan kepada segenap siswa dan guru hingga saat ini, yang mendorong kemajuan sistem pendidikan dan pengajaran masa kini.

Terkait dengan kebijakan Kementerian Agama terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, Nasruddin menjelaskan bahwa, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Kaitannya dengan implementasi kurikulum merdeka tersebut, tentunya harus mengikuti perkembangan zaman dan perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia saat ini, yakni Kurikulum Merdeka. Kami sangat mengapresiasi terhadap inisiatif Kelompok kerja kepala Raudhatul Athfal (KKRA) Kota Palu menggelar workshop ini”, jelasnya.

Sebelumnya, ketua panitia pelaksana, Mariati, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini kiranya dapat memberikan bekal pengetahuan, pemahaman terhadap guru dan semua materi terkait Kurikulum Merdeka. Sehingga apa yang diperoleh dari workshop ini siap untuk diterapkan pada tingkat satuan pendidikan Raudhatul Athfal.

Menurutnya, kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pengembangan intrakurikuler yang beragam. Kurikulum ini, peserta didik akan memiliki banyak waktu dalam mendalami konsep pembelajaran dan mengembangkan potensinya masing-masing. 

“Saya berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh. Sehingga workshop kali ini memberikan manfaat, bukan hanya kepada Kepala dan Guru tetapi juga untuk lembaga pendidikan Raudhatul Athfal”, pungkasnya. (kasman)

Tags: -

Editor: Muhammad Kasman
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex