Kemenag Sulteng Dorong Percepatan Revitalisasi Madrasah Lewat Program PHTC 2025
Ket: Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis.
Luwuk (Kemenag Sulteng) - Dua dari lima pilar utama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dinilai memiliki dampak langsung terhadap penguatan madrasah, terutama melalui Revitalisasi Pendidikan serta Program Makan Bergizi Gratis. Revitalisasi Pendidikan mencakup renovasi dan digitalisasi puluhan ribu sekolah di seluruh Indonesia, sedangkan program makan gratis menyediakan makanan dan susu bagi siswa dan balita.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Muchlis, dalam pembukaan Rapat Koordinasi PHTC Madrasah Tahun Anggaran 2025 di Hotel Estrella, Luwuk, Banggai, Jumat (21/11/2025).
PHTC, sebut Muchlis, merupakan program strategis nasional yang untuk pertama kalinya menghadirkan pembangunan sarana prasarana madrasah dalam skala besar melalui kolaborasi antar-kementerian.
"Kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru kali ini dilakukan secara massif melalui PHTC. Ini menjadi peluang besar bagi madrasah untuk berkembang sebagai lembaga pendidikan modern dengan fasilitas aman dan representatif," ungkapnya.
Muchlis menjelaskan bahwa PHTC tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga diarahkan pada peningkatan mutu layanan pendidikan. Infrastruktur yang dibangun meliputi ruang kelas baru, ruang laboratorium, perpustakaan, sanitasi, ruang ibadah, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya. Pada aspek peningkatan mutu, fokus program mencakup kompetensi guru, manajemen madrasah, literasi, numerasi, dan penguatan moderasi beragama.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Muh. Syamsu Nursi, menekankan pentingnya legalitas aset sebagai persyaratan utama pengajuan bantuan. Sertifikat tanah, menurutnya, menjadi penentu kelayakan madrasah untuk masuk dalam daftar penerima program, terutama bagi madrasah swasta.

"Legalitas tanah memberikan kejelasan dalam proses verifikasi bantuan dan memastikan penyaluran tepat sasaran," ujarnya.
Syamsu juga mengingatkan madrasah untuk memperbarui data Education Management Information System (EMIS) secara akurat. Ia menyebut masih terdapat madrasah yang tidak menggambarkan kondisi bangunan sesuai keadaan sebenarnya.
"Jika kondisinya rusak berat, tulislah rusak berat. Jika bangunannya berusia belasan tahun, catat sesuai faktanya. Validitas data sangat menentukan prioritas penerima PHTC," tegasnya.
Pada tahap pertama tahun anggaran 2025, sebanyak 70 madrasah di Sulawesi Tengah diusulkan sebagai calon penerima bantuan. Namun, setelah verifikasi lapangan, hanya 40 yang dinyatakan memenuhi syarat rehabilitasi. Dari jumlah tersebut, 28 madrasah swasta resmi ditetapkan sebagai penerima bantuan PHTC Tahap I. Secara nasional, program ini menargetkan revitalisasi 1.400 madrasah sepanjang 2025.
Rakor yang berlangsung pada 21–23 November 2025 ini menghadirkan Satuan Kerja Prasarana Strategis Kementerian PUPR, para Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota, ketua tim Bidang Pendidikan Madrasah, para Kepala Seksi Pendidikan Islam, kepala MAN, MTsN, MIN, serta para kepala madrasah swasta penerima PHTC.
Peserta kegiatan berasal dari 12 madrasah di Kabupaten Sigi, 9 madrasah dari Kabupaten Donggala, dan 7 madrasah dari Kabupaten Tojo Una-Una.
Mengusung tema "Sinergi Penguatan dan Akselerasi Realisasi Fisik Revitalisasi Sarana Prasarana Madrasah untuk Mendukung Capaian PHTC di Sulawesi Tengah”, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada kepala madrasah berprestasi pada Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 di Banten, serta penghargaan bagi satuan kerja dengan capaian realisasi tertinggi periode 1 Januari–17 November 2025.

.jpeg)
