
Meningkatkan Kolaborasi, Berpikir Kritis, dan Komunikasi Peserta Didik melalui Aplikasi Permainan Interaktif Jeopardy
-AR7.jpg)
Ket: Foto keseruan peserta didik MAN Buol dalam mapel Bahasa Inggris saat mengikuti evaluasi materi Narrative Text melalui game edukatif Jeopardy.
Dalam upaya menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, kolaboratif, dan bermakna, Suharni, guru Bahasa Inggris di MAN Buol, menginisiasi penggunaan aplikasi permainan interaktif Jeopardy sebagai media evaluasi pembelajaran. Inovasi ini diaplikasikan di kelas X Abu Hanifah dan X Imam Ahmad bin Hambal dalam rangka mengukur penguasaan materi Narrative Text.
Jeopardy adalah permainan kuis edukatif yang terinspirasi dari program televisi terkenal di Amerika Serikat. Dalam versi pendidikannya, soal-soal dikategorikan berdasarkan topik dan tingkat kesulitan. Peserta didik memilih soal berdasarkan poin yang tersedia, lalu menjawab dalam format pernyataan.
Di MAN Buol, Suharni menyusun soal Jeopardy yang mencakup lima kategori utama dalam materi Narrative Text, yaitu: Definition, Purpose, Structure, Characteristics, dan Examples. Permainan ini dirancang melalui aplikasi jeopardylab.com. Satu persatu soal evaluasi dimasukkan dalam room Question Prompt, dan menyertakan pula jawabannya dalam room Correct Response. Hasil akhirnya kemudian ditampilkan melalui proyektor di ruang kelas.
Sebelum memulai permainan, peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil. Setiap kelompok secara bergiliran memilih kategori dan poin yang ingin dijawab. Setelah pertanyaan dibacakan, mereka berdiskusi cepat untuk menentukan jawaban terbaik. Permainan berjalan kompetitif namun tetap menyenangkan, dengan skor dicatat hingga akhir sesi.
Aktivitas ini berhasil menciptakan suasana belajar yang aktif, melatih peserta didik dalam berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan membangun kerja sama tim. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi dan merasa lebih percaya diri dalam memahami struktur dan ciri-ciri teks naratif.
Melalui kegiatan ini, beberapa manfaat pembelajaran yang tercapai antara lain: pertama, Peningkatan Kolaborasi. Dalam tahapan ini peserta didik diberi kesempatan saling berdiskusi dan merumuskan jawaban terbaik sebagai tim. Kedua, Latihan Berpikir Tingkat Tinggi. Adanya soal yang bervariasi menuntut pemahaman konseptual, bukan sekadar hafalan, hal ini mendorong semangat peserta didik untuk berpikir kritis. Ketiga, Penguatan Komunikasi Lisan. Dalam permainan edukatif ini, setiap kelompok harus mampu menyampaikan jawaban mereka dengan jelas dan meyakinkan. Keempat, Motivasi dan Keterlibatan Meningkat. Dengan adanya format permainan membuat siswa terlibat aktif dan lebih menikmati proses belajar karenanya adanya semangat kompetitif positif membawa timnya menjadi juara.
Penggunaan Jeopardy sebagai media evaluasi pembelajaran terbukti mampu meningkatkan kualitas interaksi belajar di kelas. Inisiatif yang dilakukan oleh Suharni di MAN Buol ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, sekaligus mengasah kompetensi abad ke-21 peserta didik.
- 1 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi dan Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis CAT PPPK Tahap II Formasi Tahun 2024
- 2 Pemberitahuan Peserta Uji Kompetensi Remedial Kenaikan Jenjang/Perpindahan dari Jabatan Lain ke Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Periode April 2025
- 3 Pengumuman Peserta Pengganti Hasil Akhir Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024
- 4 Pengumuman Perubahan Status Peserta Seleksi PPPK Bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Pemerintah Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024.
- 5 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H