Palu (Kemenag Sulteng) – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sulawesi Tengah mengimbau para jemaah haji untuk senantiasa menjaga kemabruran setelah kembali ke tanah air. Imbauan ini disampaikan PPIH Sulteng, Muhammad Syamsu Nursi, saat menyambut kepulangan jemaah Kloter BPN-8 di Asrama Haji Transit Palu.

Syamsu mengingatkan bahwa menyandang gelar haji bukan sekadar status, melainkan tanggung jawab moral dan sosial. Menurutnya, pola hidup jemaah harus berubah menjadi lebih baik, mencerminkan nilai-nilai ibadah haji yang dijalankan.

“Predikat haji mabrur agar selalu dijaga,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh jemaah untuk menjadi teladan di tengah keluarga dan masyarakat. Perjalanan haji yang panjang dengan berbagai hambatan, tantangan, dan dinamika diharapkan mampu membentuk pribadi jemaah yang lebih sabar, matang, dan bertanggung jawab.

Dalam kesempatan tersebut, Syamsu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kloter dan KBIHU yang telah memberikan pendampingan optimal kepada jemaah. Ia tak lupa menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelayanan haji tahun ini terdapat kekurangan.

“Atas nama pemerintah, kami menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelayanan haji tahun ini masih dirasakan kurang maksimal,” tambahnya.

Kloter BPN-8 terdiri atas 360 orang, termasuk petugas, yang berasal dari Kota Palu, Kabupaten Banggai, dan Morowali Utara.

Sementara itu, Ketua Kloter BPN-8, Mohammad Faozi, mengungkapkan bahwa seluruh tahapan ibadah haji, khususnya pada fase puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, berjalan sesuai rencana.

“Ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan KBIHU,” tuturnya.

Setibanya di tanah air, seluruh jemaah yang tiba di Palu langsung menjalani rapid test sebagai langkah antisipasi kesehatan. Adapun jemaah asal Banggai tidak masuk asrama haji karena langsung melanjutkan penerbangan ke Luwuk. Rapid test dilakukan setibanya di sana. Selanjutnya, kondisi kesehatan jemaah akan dipantau oleh tim kesehatan di masing-masing kabupaten/kota.