Palu (Kemenag Sulteng) - Dalam rangka memperkuat fondasi pendidikan di tingkat dasar, Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Induk Kecamatan MIN 1 Kota Palu menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka, Sabtu (01/11/2025). Kegiatan yang mengusung tema "Mengintegrasikan Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta" ini dihadiri oleh ratusan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan anggota Kelompok Kerja Guru (KKG). Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Palu ini secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama setempat, Ahmad Hasni, dengan menekankan pentingnya sikap adaptif para pendidik dalam menanggapi berbagai perkembangan zaman.

Bimtek yang digelar bagi KKG & KKM Induk Kecamatan MIN 1 Kota Palu ini tidak hanya sekadar aktivitas pelatihan rutin, melainkan sebuah respons strategis terhadap tantangan pendidikan di abad ke-21. Peserta yang terdiri dari 11 Kepala MI negeri dan swasta, serta 176 guru, dikonsep untuk menjadi agen perubahan dalam memaknai dan mengaplikasikan Kurikulum Merdeka di ruang kelas mereka.

Inti dari bimtek ini adalah integrasi antara Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan konsep Kurikulum Berbasis Cinta. Pendekatan ini dirancang untuk menjawab tantangan pembelajaran yang tidak hanya mengejar aspek kognitif, tetapi juga membangun karakter, empati, dan keterampilan hidup peserta didik. Dalam sambutannya yang membuka acara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Ahmad Hasni, memberikan pesan strategis.

“Dalam dinamika perubahan yang begitu cepat, guru tidak boleh stuck pada metode lama. Kemampuan untuk beradaptasi, mengadopsi teknologi, dan memahami kebutuhan generasi baru adalah kunci. Guru yang adaptif hari ini akan melahirkan siswa yang relevan di masa depan,” tegas Ahmad Hasni, menggarisbawahi peran sentral guru sebagai ujung tombak transformasi pendidikan.

Kehadiran narasumber kompeten, yaitu Soim Anwar dan Erni Palinge, diharapkan dapat memberikan perspektif praktis dan segar. Materi bimtek difokuskan pada cara merancang pengalaman belajar yang tidak hanya membuat siswa paham konsep (deep learning) tetapi juga merasa dihargai, didengar, dan termotivasi melalui pendekatan cinta (love-based curriculum). Pendekatan ini dianggap crucial untuk memulihkan learning loss dan membangkitkan kembali semangat belajar pasca-berbagai tantangan global.

Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis), Irsan, dan Pengawas Pembina, Nur Alam, yang turut hadir menyampaikan bahwa bimtek ini adalah investasi jangka panjang. Dengan membekali guru, dampaknya akan langsung menyentuh ribuan siswa di Kota Palu, membentuk mereka menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki kecakapan hidup yang komprehensif.

Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka ini menandai sebuah langkah progresif dunia pendidikan dasar, khususnya di lingkungan Kementerian Agama Kota Palu. Lebih dari sekadar memenuhi agenda administratif, kegiatan ini adalah sebuah ikhtiar kolektif untuk memanusiakan proses belajar dan membangun generasi mendatang yang tangguh dan penuh kasih. Melalui guru-guru yang terinspirasi dan terampil inilah, cita-cita membangun bangsa yang cerdas dan berkarakter kuat akan menemukan jalannya, dimulai dari ruang-ruang kelas di Kota Palu.