Kemenag Touna melalui KUA Perkuat Layanan dalam Pencegahan dan Penanganan Perkawianan Anak di Touna.
Ket: Ka Kankemenag Touna dalam Arahannya membuka Kegiatan
Humas_(Kemenag Sulteng ) "LAKPESDAM PBNU sebagai ormas menjadi mitra utama dari KUA, dan dirjen Bimas Islam untuk memahami pentingnya kolaborasi dari seluruh stakeholder untuk pencegahan perkawinan anak di kab. Tojo una-una.Kolaborasi ini mengembangkan panduan layanan INKLUSIF KUA Untuk PPA dalam bentuk layanan edukasi, konsultasi dan mekanisme rujukan. LAKPESDAM PBNU berharap Semua pihak dapat berkolaborasi bersama untuk komitmen penuh dan konsisten untuk #STOP Perkawinan Anak. Oleh karena itu kegiatan ini juga melibatkan satgas PPA desa, Kader posyandu. Pemdes, bidan desa dan seluruh stakeholder lainnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Nikah Kua Kec. Ampana Kota Kamis, 04/12/2025.
Ka Kankemenag Tojo Una Una H. Muh Syahruddin dalam arahannya menitiberatkan 6 (enam) point terkait penguatan layanan keluarga sakinah dan peningkatan perlindungan anak di tingkat KUA yaitu ; Perkuat pemahaman dan implementasi panduan layanan pencegahan dan pasca perkawinan anak, Membangun perspektif perlindungan anak dan layanan yang inklusif. Ingat bahwa masyarakat yang datang ke KUA memiliki latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, dan kerentanan yang berbeda, Perkuat koordinasi antara KUA dan Satgas PPA, Laksanakan supervisi, monitoring, dan evaluasi layanan secara berkala, Jadilah pelayan masyarakat yang humanis dan Bangun komitmen moral bersama
Lebih lanjut, Isu perkawinan anak masih menjadi tantangan serius di banyak wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Tojo Una-Una. Dampaknya tidak hanya pada aspek kesehatan dan pendidikan, tetapi juga pada kualitas kehidupan keluarga serta masa depan generasi kita. Karena itu, KUA sebagai garda terdepan pencatatan perkawinan memiliki peran strategis, bukan sekadar administratif, tetapi juga pelindung, pencegah, dan pemberi edukasi kepada masyarakat. Ucap Ka Kankemenag dalam membuka kegiatan.
Terakhir, Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Lakpesdam PBNU melalui Program INKLUSI, para psikolog, serta seluruh narasumber yang memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. Upaya kolaboratif ini sangat relevan dan sejalan dengan kebijakan Kementerian Agama terkait penguatan layanan keluarga sakinah dan peningkatan perlindungan anak di tingkat KUA.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Nurmey Nurulchaq S.Psi. M.A. - LKK NU yang menjadi bagian program LAKPESDAM PBNU. (Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Bimas Islam Kemenag RI.), Vitrian Lazzarini Latief., M.Psi., - LKK NU Bogor yang menjadi bagian program LAKPESDAM PBNU (Fasilitator BIMWIN Keluarga Sakinah Bimas Islam Kemenag RI.), Kepala Kua Kec. Ampana Kota Amson Patanda, S.Ag.

