Banggai Laut (Kemenag Sulteng)- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banggai Laut, H. Riatman A. Nursin, memberikan tausiah Ramadan yang penuh makna dimalam Nuzulul Qur’an dalam  Safari Ramadan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banggai Laut kerjasama Kementerian Agama Banggai Laut. Acara tersebut berlangsung di Masjid Al-Huda, Desa Lokotoy, Kecamatan Banggai Utara, Ahad (17/03/2024).

Dalam tausiahnya, H. Riatman mengangkat tema "Misi Utama Diturunkannya Al-Quran dan Hikmah Zakat". Ia menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, yang berisi petunjuk-petunjuk untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Quran juga berfungsi sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil, serta sebagai obat penawar bagi penyakit hati.

"Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat petunjuk-petunjuk yang lengkap dan sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan manusia," ujarnya.

Lebih lanjut, Riatman menjelaskan tentang hikmah zakat sebagai salah satu rukun Islam. Zakat, menurutnya, bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang sangat penting. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta, meningkatkan kepedulian sosial, dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

"Zakat adalah bentuk nyata dari kepedulian kita terhadap sesama. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta kita, tetapi juga membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan," jelasnya.

Selain itu, Riatman juga menekankan pentingnya memahami makna dan tujuan zakat. Ia mengajak umat Islam untuk tidak hanya sekadar menunaikan zakat secara formalitas, tetapi juga memahami hikmah yang terkandung di dalamnya.

"Zakat bukan hanya tentang memberikan sebagian harta kita, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa syukur, kepedulian, dan keikhlasan dalam diri kita," tegasnya.

Safari Ramadan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan syiar Islam dan mempererat tali silaturahmi antarumat Islam di Kabupaten Banggai Laut. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di masjid-masjid di wilayah pulau Banggai. (MH)