Kemenag Kota Palu Gelar Sosialisasi ANLDB, Peta Literasi Agama untuk Perkuat Fondasi Generasi Muda
Ket: Pembukaan resmi Sosialisasi ANLDB oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam Kemenag Kota Palu. Momentum ini menandai dimulainya komitmen baru dalam pendekatan pendidikan agama yang berbasis data dan berfokus pada penguatan literasi dasar. Kamis (30/10/2025)
Palu (Kemenag Sulteng) - Dalam upaya strategis memetakan dan memperkuat literasi dasar beragama bagi generasi muda, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu menyelenggarakan Sosialisasi Assesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Sekolah Dasar, Kamis (30/10/2025). Kegiatan yang dilasanakan di Aula Kemenag Kota Palu ini dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis), Irsan, mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, menghadirkan tim ahli dari Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah. Assesmen yang rencananya digelar awal November bagi guru dan pertengahan November bagi siswa ini, bukan sekadar pengukuran biasa, melainkan sebuah langkah fundamental untuk mendiagnosis kesehatan pemahaman agama yang moderat dan kecakapan literasi Al-Qur'an di kalangan pendidikan dasar.
Sosialisasi ini menjadi titik tolak penting bagi pelaksanaan ANLDB, yang bertujuan melakukan pemetaan komprehensif terhadap pemahaman guru dan siswa. Fokusnya mencakup dua aspek krusial: kecakapan dan kefasihan literasi Al-Qur'an, serta pemahaman prinsip-prinsip moderasi beragama. Dengan memotret kondisi objektif kedua aspek ini, Pemerintah melalui Kemenag berharap dapat merancang intervensi kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam penguatan pendidikan agama.
Fauzi, perwakilan Kanwil Kemenag Sulteng yang hadir sebagai narasumber, dalam paparannya menekankan signifikansi assesmen ini dalam konteks yang lebih luas. Ia menyatakan bahwa fondasi karakter kebangsaan yang kuat dan toleran berawal dari pemahaman agama yang benar sejak dini.
"Assesmen ini bukan tentang mencari nilai salah atau benar seorang guru dan siswa, melainkan tentang mengambil foto kondisi nyata literasi agama kita di tingkat dasar. Data yang dihasilkan nanti akan menjadi peta jalan (roadmap) yang sangat berharga bagi kami di Kanwil dan Kemenag Kota untuk menyusun program pembinaan guru dan materi pembelajaran yang lebih kontekstual, efektif, dan menanamkan nilai-nilai moderasi," ujar Fauzi dalam sambutannya.
Sementara itu, pemateri lainnya, Sofyan, menjelaskan teknis pelaksanaan. Assesmen bagi Guru PAI akan dilaksanakan pada 3 hingga 5 November 2025. Sedangkan untuk siswa, dilaksanakan pada 18 hingga 21 November 2025, dengan melibatkan 100 orang siswa kelas 5 SD dari masing-masing kabupaten/kota se-Indonesia. Pelaksanaannya akan memanfaatkan Aplikasi SIAGA (Sistem Informasi Assesmen Guru dan Siswa) yang harus diakses oleh masing-masing Guru PAI.
Kehadiran Aplikasi SIAGA ini menunjukkan upaya modernisasi dalam sistem evaluasi pendidikan keagamaan. Efisiensi dan cakupan yang luas menjadi keunggulan utama, memungkinkan pengumpulan data secara real-time dan terpusat. Inisiatif ini diapresiasi oleh para peserta sosialisasi, yang antusias menyimak setiap prosedur dan tujuan di balik kebijakan baru tersebut.
Pelaksanaan Assesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) menandai sebuah babak baru dalam pendekatan pendidikan agama di Indonesia. Ia bergeser dari sekadar transfer pengetahuan normatif menuju upaya sistematis untuk membangun pondasi yang kokoh dan berimbang. Dengan memahami tingkat literasi Al-Qur'an dan sejauh mana nilai-nilai moderasi beragama telah diinternalisasi, bangsa ini tidak hanya sedang mengukur kemampuan, tetapi lebih dari itu, sedang berinvestasi untuk masa depan. Masa depan di mana generasi muda Indonesia tidak hanya fasih membaca kitab suci, tetapi juga mampu menafsirkannya dengan semangat kasih sayang, toleransi, dan kedamaian, sehingga kontribusi mereka bagi bangsa dan negara menjadi lebih substantif. Langkah awal di Kota Palu ini diharapkan menjadi pemantik bagi terwujudnya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter religius yang inklusif dan moderat.



