Kakan. Kemenag Banggai Dorong Penguatan Majelis Taklim Sebagai Motor Syiar Islam
Ket: Kakan Kemenag Banggai Drs. H. Suardi Kandjai.,M.Pd saat memberikan materi didampingi oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Banggai H. Zaenal Abidin, S.Ag.,M.Ag
Banggai (Kemenag Sulteng). Bimas Islam melaksanakan penguatan kelompok kerja (Pokja) Majelis Taklim kabupaten Banggai di Masjid An Nuur agung Luwuk. Rabu, 15/10/2025.
Di hadapan 80 perwakilan majelis taklim Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banggai, Drs. H. Suardi Kandjai, M.Pd mengajak seluruh majelis taklim untuk berperan aktif mendukung program Pemerintah Daerah 'Banggai Mengaji'. Ia juga mengingatkan pentingnya ketahanan keluarga sebagai dasar pembentukan karakter anak.
“Segalanya berawal dari rumah. Pemahaman agama yang kuat dalam keluarga akan melahirkan rumah tangga sakinah dan generasi berkarakter,” tuturnya.
Melalui sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, Kemenag Banggai optimistis majelis taklim dapat menjadi garda terdepan dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan sosial di daerah.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Kabupaten Banggai, H. Zaenal Abidin, S.Ag, M.Pd, menegaskan pentingnya sinergi antar-majelis taklim dalam memperkuat peran dakwah di masyarakat. Menurutnya, majelis taklim merupakan wadah strategis dalam mempercepat akselerasi pembangunan keagamaan di tingkat akar rumput.
.jpeg)
“Majelis taklim adalah motor utama pembentukan karakter, serta menjalin atau membangun kerja sama pada seluruh kekuatan umat . Tapi majelis juga membutuhkan energi yang kuat agar tetap hidup dan berkembang,” ujarnya saat memberikan pembinaan kepada pengurus majelis taklim di Banggai.
Zaenal menambahkan, Kabupaten Banggai memiliki potensi besar dengan banyaknya majelis taklim aktif yang terus tumbuh. Kementerian Agama, kata dia, siap menjadi penggerak utama melalui penguatan lembaga, penyusunan kurikulum pembinaan, serta integrasi seni dan budaya Islam sebagai bagian dari kegiatan dakwah. “Ke depan, penguatan ini akan difokuskan dalam bentuk kelompok kerja (Pokja) yang berfungsi sebagai pusat syiar,” jelasnya.

