Poso (Kemenag Sulteng) – Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag Poso, melaksanakan kegiatan pembinaan bagi 40 tokoh agama Kristen dari 13 Lembaga Keagamaan Kristen se Kabupaten  Poso, dengan mengusung tema “Program Kerukunan Umat dan Layanan Kehidupan Beragama” bertempat di Aula Kemenag Poso, Kamis (15/06).

Kasi Bimas Kristen, Lanto Mawo Budjalemba, M.Th, dalam laporannya selaku ketua panitia pada kegiatan itu menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan  menanamkan dan memaknai nilai-nilai umat Kristen bagi lembaga keagamaan  Kristen dalam mewujudkan kerukunan intern umat Kristiani di wilayah Kabupaten Poso.

Sementara itu, KakanKemenag Poso, Hj.Marwiah, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Bimas Kristen ini, mengakomodir para pemimpin umat untuk kembali bersama menggumuli suatu topik yaitu mengenai kerukunan sebagai umat beragama.

"Tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin umat adalah sebuah tugas mulia, yang kepadanya diberikan beban untuk menjadi pelopor-pelopor kehidupan rukun dan tentram baik secara internal maupun eksternal. Maka boleh dikatakan bahwa para pemimpin umat berada di garis depan untuk memperjuangkan agar kerukunan hidup umat beragama tetap nyata terjadi dalam masyarakat di Negara Indonesia yang kita cintai ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Hj. Marwia mengatakan, saat ini berbagai isu negatif yang dihembuskan tampil bagaikan asap beracun yang berusaha membunuh kesatuan dan kebhinekaan. Namun sampai detik ini kita masih bisa menikmati kehidupan beragama yang tentram karena menjaga kerukunan dan keharmonisan hidup bersama antar umat beragama. Tentunya, akan lebih mudah untuk diwujudkan apabila setiap umat memperhatikan dan membangun kerukunan di antara sesama umat itu sendiri. 

"Penyelenggaraan kegiatan Pembinaan Lembaga Keagamaan Kristen merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah kepada lembaga keagamaan khususnya agama Kristen. Harapan kami adalah kegiatan ini dapat  menyatukan visi dan misi lembaga gereja khususnya peran fungsi gereja sebagai lembaga yang berkontribusi besar terhadap kehidupan kemasyarakatan yang kondusif," imbuhnya.

Kementerian Agama mencanangkan Tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Untuk Indonesia Hebat. Di tahun ini juga kita memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024. Tentunya peran serta Bapak Ibu sekalian demi menjaga kondusifitas kehidupan bermasyarakat sangatlah dibutuhkan. Sebagai tokoh Agama yang memimpin dan membina spiritualitas dan karakter umat sesuai ajaran agama, di tangan Bapak Ibu ada tanggung jawab istimewa, ujarnya.

Oleh sebab itu, sinergitas dengan berbagai lembaga baik keagamaan dan non keagamaan perlu dibangun dengan didasari kebersamaan dan kesehatian mewujudkan kehidupan beragama toleran yang mendatangkan damai dan ketenangan dalam kehidupan  bermasyarakat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memperlengkapi para pemimpin lembaga gereja agar lebih maksimal memberikan layanan kepada umat dalam konteks kemajemukan, serta meningkatkan kemitraan dengan pemerintah, secara khusus Kementerian Agama Kabupaten Poso dan mayarakat Kabupaten Poso pada umumnya , sehingga dapat berjalan dengan visi yang sama yaitu mewujudkan masyarakat yang toleran untuk Indonesia Hebat," tandasnya.