Humas Kontributor
25 Juli 2024 22:20:0 101

Catat, Empat Hal Ini Baru Ada Saat Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H

Ket: Box makan malam jemaah haji di Makkah. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam kuota penuh, jemaah haji mendapatkan konsumsi secara penuh selama di Makkah (Foto: MCH 2024)


Siaran Pers
Kementerian Agama

Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M telah berakhir dan berjalan sukses. Ternyata, dalam catatan kesuksesannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut ada empat hal yang baru ada dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia.

Ini disampaikan Menag Yaqut saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. “Ada empat hal perdana yang dilakukan di musim haji 1445 H/2024 M,” kata Menag Yaqut didampingi Wamenag Saiful Rahmat Dasuki dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief di Jakarta, Kamis (25/07/2024).

Pertama, layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. “Untuk pertama kalinya. mulai tahun ini, lebih dari 50 persen atau sebanyak 127.073 jemaah haji Indonesia sudah merasakan kenyamanan layanan fast track,” kata Menag Yaqut.

Kedua, untuk pertama kalinya dalam kuota normal, layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. “Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Men ini.

“Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna,” imbuhnya.

Ketiga, untuk pertama kalinya Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu jemaah. “Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman,”tutur Gus Men.

Keempat, pertama kalinya kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina. “Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu,” kata Gus Men.

“Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul; 13.30 WAS,” ujar Gus Men menambahkan.

Gus Men menyebut empat perdana ini bagian dari formulasi 4-3-5 yang menjadi indikator kesuksesan haji 2024. Ini terdiri dari Empat Perdana di Haji 2024, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024

Humas Kemenag RI

Tags: Haji

Editor: Humas
Fotografer: Humas

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex