Palu (Kemenag Sulteng) -- Madrasah dapat memperkuat karakter bangsa, memiliki peran penting sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dasar dan menengah yang berciri khas Islam. Pada hakikatnya, madrasah berusaha mengintegrasikan antara agama dan ilmu pengetahuan umum.

Hal ini disampaikan Kepala MTsN 4 Kota Palu, Dr. Taufik, M.Ag. dalam acara dialog interaktif Mutiara Pagi Islami, diampingi presenter Maria Imaculata. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Kantor Kementerian Agama Kota Palu dengan LPP RRI Palu, bertempat di Kantor LPP RRI Palu, Rabu (8/2/2023).

Menurutnya, madrasah berciri khas Islam sebagai pemelihara tradisi keagaman memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan nilai-nilai Islam. “Madrasah memiliki peran penting dalam membentuk akhlak dan kepribadian berdasarkan Islam, sehingga melalui pembelajaran Islam, madrasah memiliki lingkungan yang kondusif untuk membentuk akhlak dan kepribadian peserta didik,” ujar Taufik.

Kamad MTsN 4 Taufik mengungkapkan, madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam, yang memadukan antara pendidikan pesantren dan sekolah, yang implementasinya menggabungkan antara agama dengan pengetahuan umum. Di madrasah para siswa ditekankan nilai-nilai akhlak mulia dengan banyak kegiatan berorientasi pendidikan karakter.

“Pendidikan karakter yang dilakukan di madrasah melalui kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah, pelajaran akidah akhlak. Pembelajaran ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak Rasulullah Muhammad saw untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya,

Selain itu kata Taufik, penanaman pendidikan karakter bisa juga dilakukan melalui budaya madrasah. Contoh budaya madrasah yang dapat diterapkan untuk melaksanakan pendidikan karakter diantaranya, menerapkan salam, senyum, sapa, sopan dan santun.

“Ia juga mengatakan bahwa madrasah melakukan kegiatan rutin seperti membaca Al-Qur’an di pagi hari, melakukan shalat dhuha berjamaah, penanaman karakter yang efektif dan efisien melalui budaya madrasah yang menerapkan nilai-nilai pendidikan Islam,” ucapnya.

Lebih lanjut Taufik mengatakan, saat ini madrasah menjadi panutan, animo masyarakat untuk memasukkan anaknya di madrasah sangat tinggi. Sehingga madrasah saat ini harus berusaha untuk menambah fasilitas ruang kelas. Madrasah dicari oleh masyarakat karena memiliki nilai keunggulan, yakni sekolah umum berciri khas Islam yang ditanamkan dengan baik, dengan memadukan pembinaan antara pola pesantren dengan sekolah.

“Di madrasah menghasilkan output siswa yang kuat di bidang agama dan pengetahuan umum, sehingga antara pendidikan agama dan umum, serta pendidikan karakter berjalan bersama, maka inilah yang dicari masyarakat, sehingga alhamdulillah ekspektasi masyarakat terhadap madrasah saat ini meningkat, masyarakat sangat antusias untuk menyekolahkan anak-anaknya di madrasah,” terang Taufik.

Dikatakannya, bahwa madrasah berusaha untuk melakukan yang terbaik, melakukan proses input dan output berjalan dengan profesional yang akan melahirkan generasi berkualitas, inilah yang diharapkan menjadi generasi emas Indonesia tahun 2045, yakni mereka yang memiliki pengetahuan umum dan kualitas spiritual akhlaknya yang terbaik.

Dengan memadukan pengetahuan agama dan umum serta memiliki karakter yang baik, maka Prof. Dr. BJ Habibie mengatakan, inilah yang kita harapkan para generasi alumni madrasah yang berhati Mekkah tapi berotak Jerman. Hal ini dimaksud sebagai generasi emas oleh almarhum mantan presiden kita yang ketiga, otaknya Jerman tapi hatinya Makkah artinya kualitasnya hebat. “Jadi jangan ragu ketika masyarakat ingin memasukkan anak-anaknya ke madrasah,” pungkas Taufik.

Penulis Kasman