UDG Ke-16 Parigi Jadi Panggung Prestasi dan Pelestarian Tradisi Hindu
Ket: UDG Ke-16; Jadi Panggung Prestasi Dan Pelestarian Tradisi Hindu
Parigi (Kemenag Sulteng) – Utsawa Dharma Gita (UDG) ke-16 tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, di Yayasan Pendidikan Saraswati Tolai, Kecamatan Torue, Minggu (23/11/2025). Kegiatan keagamaan dan seni sastra Hindu ini menjadi ajang penting untuk membina karakter sekaligus melestarikan tradisi umat Hindu di Kabupaten Parigi Moutong.
UDG ke-16 tahun ini diikuti 173 peserta dari 9 kecamatan se-Kabupaten Parigi Moutong. Para peserta mengikuti berbagai cabang lomba yang mengasah pemahaman agama, literasi sastra suci, dan kemampuan seni suara, meliputi Dharma Wacana Bahasa Inggris, Dharma Wacana Bahasa Indonesia, Pembacaan dan Hafalan Sloka, Palawakya, Kekawin, Lagu Kerohanian, dan Dharma Widada.
Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag Parigi Moutong, I Nyoman Dana, yang mewakili Kepala Kemenag, menegaskan bahwa UDG memiliki makna mendalam karena sarat nilai spiritual dan seni sastra keagamaan.
“Pelestarian tradisi Dharma Gita sangat penting sebagai media pembinaan generasi muda Hindu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa UDG bukan hanya arena adu kemampuan, tetapi juga ruang pembentukan karakter. “Utsawa Dharma Gita bukan sekadar kompetisi, tetapi merupakan panggung prestasi sebagai wadah pendidikan karakter, pembinaan moral, serta penanaman nilai dharma yang harus terus dijaga keberlanjutannya,” tegasnya.
I Nyoman Dana juga mengapresiasi besarnya antusiasme peserta pada pelaksanaan tahun ini. Antusias tersebut dinilai menunjukkan tingginya minat generasi muda Hindu dalam melestarikan tradisi Dharma Gita. Ia berharap nilai-nilai agama, etika, dan kecintaan terhadap budaya Hindu terus diwariskan dari generasi ke generasi, sekaligus memperkuat keharmonisan umat Hindu di Parigi Moutong.
Sementara itu, Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya UDG yang dinilai berperan penting menjaga tradisi, nilai spiritual, serta identitas budaya umat Hindu.
UDG ke-16, katanya, diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni, tetapi juga momentum memperkuat ikatan sosial, menumbuhkan karakter berakhlak mulia, serta memperkokoh harmoni dan toleransi di daerah.
“Kepada para peserta, saya ucapkan selamat berlomba. Tetap sportif dan manfaatkan kegiatan ini sebagai wadah pembentukan karakter. Tunjukkan kemampuan terbaik dan tetap memegang teguh etika serta kebersamaan. Bangun rasa percaya diri dan kebanggaan, karena kalian adalah generasi penerus yang akan menjaga keberlangsungan seni spiritual dan tradisi umat Hindu di daerah kita,” ujarnya.
Kepada dewan juri, Bupati menekankan pentingnya profesionalisme dan objektivitas penilaian. “Lakukan penilaian dengan jujur, objektif, dan profesional sehingga setiap peserta mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan kemampuan mereka,” tegasnya.
Pembukaan UDG turut dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sulawesi Tengah, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, unsur Forkopimda, Ketua PHDI dan WHDI Provinsi Sulawesi Tengah, pimpinan OPD, anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong, para camat, serta pimpinan lembaga keagamaan seperti LPTQ, LPPD, BAMAK, dan LPDG.(Ahdal)