- Kontributor
30 Januari 2023 0:0:0 278

Rapat Persiapan Ngaben Massal, Penyelenggara Hindu; Cetusan Rasa Bhakti Kepada Leluhur

Ket:


Luwuk (Humas Kemenag), Penyelenggara Hindu I Nyoman Sujaya, S.Ag, MM, bersama ketua PHDI I Nyoman Sumerta, S.Pd.H, dan Paruman Walaka Kab. Banggai yang diwakili oleh Bpk. I Made Darma dan rohaniawan Hindu Ida Pandita Mpu Acarya Satya Dharma Natha. menghadiri rapat persiapan Ngaben Massal di desa Duata karya Kec. Masama akan di laksanakan 10 Februari tahun 2023. Senin, 30/01/2023

I Nyoman Sujaya mengingatkan pelaksanaan Ngaben menjadi salah satu bhakti kepada leluhur, karena sesungguhnya kelahiran di dunia  telah terbebani oleh tiga hutang yang disebut dengan Tri Rna salah satunya adalah hutang kepada leluhur (Pitra Rna). Dari hutang yang dimaksud, menjadi kewajiban sebagai pertisentananya untuk melaksanakan pengabenan. 

dalam ajaran Veda, kata Ngaben berarti menjadikan abu. Hal ini ditegaskan dalam Yajurveda 40.15 “Wahai manusia, badanmu yang dibangun oleh panca mahabhuta akhirnya menjadi abu dan atmanya bakal mendapat moksa”. Dengan demikian, disadari bahwa sesungguhnya badan kita ini dibangun oleh 5 unsur yang disebut dengan Panca Maha Bhuta, yaitu pertiwi, apah, teja, vayu, dan akasa. Kelima unsur inilah yang dikembalikan ke asalnya dengan melakukan pengabenan, ungkapnya.

Sebagai pemerintah. Berharap, untuk selalu mengikuti instruksi panitia, menjaga hati, pikiran dan perkataan agar tidak terjadi ketersingungan. Satu hal yang terpenting menjaga toleransi antar agama, mengingat kegiatan Ngaben menggunakan fasilitas umum.

I Nyoman Sumerta sangat berterima kasih kepada  PHDI Desa, Adat Desa, dan juga Panitia yang telah lebih awal mengundang dan menghadirkan Ida Pandita Mpu Acarya Satya Dharma Natha yang selalu memberikan pencerahan rohani berkaitan dengan makna dan rangkaian pelaksanaan Ngaben sehingga para umat dan khususnya bagi pewilet (peserta pengabenan) dapat memahami dengan baik makna dari ngaben itu sendiri.

Lanjutnya, pelaksanaan Ngaben massal sangat membantu, bagi mereka yang kurang mampu. Juga, mengarahkan untuk selalu berpikir yang positif, menjaga perkataan, dan disertai dengan laksana yang lascarya. Agar selalu mengikuti setiap tatanan pelaksanaan yang telah menjadi kesepakatan bersama dengan baik, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman diantara umat. 

Di akhir rapat, Dharma Wacana sekaligus Dharma Tula disampaikan oleh Ida Pandita Mpu Acarya Satya Dharma Natha. bertema “Makna dan Rangkaian Pelaksanaan Pengabenan."

(I Nyoman Sujaya).

Tags: -

Editor: Humas Ahsan
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex