Parigi (Kemenag Sulteng)-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten parigi Moutong Muslimin, di dampingi Plt. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng H. Gasim Yamani, membuka kegiatan Sosialisasi Kurikulum Darurat pada Madrasah dan Pembelajaran Masa Tatanan New Normal yang di gelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu, 8 Juli 2020 di Aula MAN 2 Parigi.

KaKanKemenag Parimo dalam sambutannya mengatakan bahwa di masa pandemi Covid 19, semua kegiatan dibatasi dengan protokol kesehatan. Selama ini kita begitu aktif bertatap muka, dan tiba-tiba diperhadapkan dengan suasana yang diharuskan menjaga diri demi keselamatan bersama, yang mengharuskan hidup disiplin serta mematuhi semua aturan yang telah dibuat oleh Pemerintah.

Muslimin menjelaskan kegiatan sosialisasi dilaksanakan agar pihak madrasah pada semua jenjang pendidikan mulai dari RA, MI, MTs dan MA harus melakukan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai kurikulum ideal.

"Ditelaah dengan baik untuk disesuaikan menjadi Kurikulum Darurat untuk dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran dalam segala keadaan darurat termasuk di masa pandemi Covid 19".

Muslimin juga mengungkapkan dengan adanya Surat Edaran Gubernur Sulteng Nomor 420/356/DIKBUD memberikan isyarat bahwa proses belajar mengajar yang menjadi pilihan kita adalah Belajar Dari Rumah (BDR) secara online/daring, luring, modul dan lain sebagainya yang berlaku selama.semester ganjil TP 2020/2021, dengan kata lain tidak ada tatap muka mengumpulkan siswa dalam bentuk apapun.

Sementara itu Plt. Kepala Bidang Penmad H. Gasim Yamani menjelaskan bahwa dalam masa tatanan new normal, pelaksanaan proses pembelajaran harus berdasarkan zona hijau, kuning, merah. Penentuan daerah zona itu dari gugus tugas bukan dari masyarakat.

Walaupun gugus tugas menetapkan zona hijau namun tetap Kebijakan itu ada pada Wali Kota , Bupati, Dinas Pendidikan, Kemenag, pihak Sekolah/Madrasah serta orang Tua Siswa, bila salah satunya tidak menyetujui maka tidak bisa dilaksanakan.

Gasim mengharapkan dengan adanya sosialisasi ini para peserta mendapatkan bekal untuk melakukan revisi Kurikulum Darurat pada Madrasah dari tatap muka menjadi non tatap muka, dapat terlaksana dengan baik dengan tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Madrasah baik Negeri maupun Swasta yang ada pada induk Kelompok Kerja Madrasah MAN 2 Parigi MTsN 2 Parigi MTsN 3 Parigi, MTsN 4 Parigi MIN 3 Parigi.

Penulis : (Ahdal)