Palu (Kemenag Sulteng) - Salah satu tugas Kementerian Agama (Kemenag) melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) yaitu bimbingan perkawinan (Bimwin) atau pendampingan kepada calon pengantin (catin) agar memiliki pengetahuan dalam pencegahan stunting sejak dini pada generasinya. Demikian disampaikan oleh Pelaksana harian (Plh.) Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Makmur Muhammad Arief saat menjadi narasumber pada Sosialisasi lintas sektor dalam rangka percepatan perbaikan gizi masyarakat Sulteng di Hotel Jazz Palu, Senin (11/7/2022).

Menurut Makmur secara nasional seluruh pihak termasuk kementerian dan lembaga telah diperintahkan oleh Presiden untuk berkontribusi dalam melakukan pencegahan stunting dan Kemenag pun turut berusaha melakukan penguatan dalam mewujudkan hal tersebut melalui Kantor Urusan Agama (KUA).

"Sulteng memiliki 163 KUA yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota, hingga saat ini seluruh KUA telah berproses menjalankan perannya melakukan pendampingan, bimbingan, konsultasi, penyuluhan, dan pemberian informasi bagi catin sehingga diharapkan catin tidak hanya memiliki bekal dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah saja tetapi juga bisa memberikan perhatian terhadap gizi anak dan keluarganya," ungkapnya.

Sebagai salah satu bentuk revitalisasi pelayanan KUA, maka perlahan disediakan pusat layanan keluarga sakinah (Pusaka Sakinah) yang secara bertahap hadir dan diperuntukkan bagi masyarakat dalam rangka membangun ketahanan keluarga Indonesia.

Makmur menambahkan bahwa munculnya gizi buruk akibat adanya pernikahan dini saat ini menjadi kasus yang cukup tinggi di Indonesia. "Dibutuhkan kerja sama dan sinergi yang dibangun dengan baik oleh seluruh stakeholder dalam menangani hal ini. Mari membangun remaja bersama untuk generasi yang hebat," ajaknya.

Kegiatan sosialisasi turut dihadiri oleh perwakilan organisasi profesi, organisasi masyarakat, akademisi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (Monica)