Dialog dan Pembinaan Desa Sadar Kerukunan Di Kecamatan Lampasio
Tolitoli (Kemenag Sulteng) – Bupati Tolitoli yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Tolitoli Moh. Dzikron membuka secara resmi kegiatan Dialog dan Pembinaan Desa Sadar Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Sibea Kecamatan Lampasio, Minggu (13/8/2023)
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Ulyas Taha, Kakaknkemenag Tolitoli Moh. Taslim, Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulteng Muchlis, para Kepala Seksi dan Penyelenggara Kantor Kemenag Tolitoli, Kepala KUA Kecamatan se Kabupaten Tolitoli, camat lampasio dan seluruh Kepala Desa se Kecamatan Lampasio.
Kakankemenag Tolitoli Moh. Taslim dalam sambutanya mengatakan desa sadar kerukunan adalah konsep dan program yang bertujuan untuk membangun dan memperkuat kerukunan antar umat beragama di tingkat desa dan masyarakat. Program ini didasarkan pada prinsip-prinsip toleransi, saling menghormati dan kerjasama lintas agama dalam rangka menciptakan harmoni dan persatuan ditengah-tengah keragaman budaya dan kepercayaan.
Dikatakan Taslim, desa sadar kerukunan muncul sebagai respons terhadap dinamika sosial dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat diberbagai daerah terutama dalam hal konflik dan perpecahan yang berkaitan dengan perbedaan agama dan keyakinan.
Olehnya itu, melalui desa sadar kerukunan, diharapkan masyarakat dapat lebih peka terhadap perbedaan, menghargai pluralitas agama dan budaya serta bekerjasama untuk membangun komunitas yang harmonis dan sejahtera.
Kakanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha mengatakan bahwa desa kerukunan dan pencanangan kampung moderasi beragama serta gerakan masyarakat hidup rukun dan damai ini merupakan program nasional. Semuanya ini dimaksudkan untuk merawat negeri yang kita cintai yang penuh dengan keunikan. Keunikan yang dimiliki ini terdiri dari berbagai macam suku, agama, budaya.
Lanjut Kakanwil, Dari sisi geografis, etnis, suku dan agama negara kita bisa dikategorikan sebagai negara berpotensi konflik yang besar ini disebabkan karena beragam dan bebeda-beda. “ keberagaman dan perbedaan itu memang mempunyai potensi besar dan kita patut bersyukur, indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara yang memang adalah negara yang penduduknya, etnisnya kecil, agamanya satu, sukunya sedikit tetapi tidak luput daripada konflik yang berkepanjangan, terang Kakanwil.
Dikatakan Kakanwil desa sadar kerukunan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan didesa yang mampu meredam potensi konflik agama dan meningkatkan pemahaman antar umat beragama serta membangun kerjasama yang kuat diantara tokoh-tokoh agama, pemuda dan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Tolitoli yang diwakili Asisten I Moh. Dzikron dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli sangat mengapresiasi positif kegiatan ini dengan bentuk komunikasi yang efektif yang tidak menyinggung masing-masing agama, sehingga hasilnya menjadi masukan bagi pemerintah dan FKUB sebagai daerah yang mempunyai penduduk dengan agama yang berbeda, harus terus menjaga agar kondisi masyarakat tetap kondusif.
Olehnya itu, Bupati berharap kerukunan antar umat beragama menjadi tanggungjawab bersama, semoga dengan dukungan bersama kita dapat meminimalisir terjadinya konflik dari isu-isu agama ditengah masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan se Kecamatan Lampasio.
- 1 Pengumuman Pemilihan Titik Lokasi & Materi Pokok Soal SKB CAT BKN CPNS TA 2024
- 2 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pascasanggah Calon PPPK Kemenag 2024
- 3 Pengumuman Pembatalan Pelamar Pengadaan PPPK Eks THK II dan Tenaga Non ASN Database BKN Tahun Anggaran 2024
- 4 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 5 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024