- Kontributor
23 Oktober 2019 0:0:0 1175

Peringati Hari Santri Nasional 2019, Kemenag Poso Gelar Upacara Bendera

Ket: Kasi Bimas Islam, Drs. H. Wawa Suryatna, M.Hi saat membacakan sambutan Menteri Agama pada upacara Hari Santri Nasional. (22/10/2019)


Poso ( Humas Kemenag) Jajaran keluarga besar Kementerian Agama (Kemenag) Poso bersama para santri memperingati Hari Santri Nasional dengan menggelar upacara bendera yang dipusatkan di Halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Poso, Selasa ( 22/10.2019 ).

Upacara peringatan hari santri tahun ini selain melibatkan puluhan santri yang belajar dan tinggal di Pondok Pesantren Hidayatullah, Pesantren Amanah Putra dan Pesantren Al-Wahdah, juga melibatkan siswa Madrasah Aliyah Kejuruan Al- Ikhlas, Pejabat Eselon IV, ASN Kemenag Kabupaten Poso, dan dan para Pengawas yang di lingkungan Kemenag Poso.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin dalam sambutannya yang dibacakan Kasi Bimais, Drs. H. Wawa Suryatna yang bertindak sebagai inspektur Upacara mengatakan, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Sejak Hari Santri ditetapkan pada tahun 2015, kita selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda. Secara berurutan pada tahun 2016 mengusung tema Dari Pesantren untuk Indonesia”, tahun 2017 "Wajah Pesantren Wajah Indonesia” , dan tahun 2018 “Bersama Santri Damailah Negeri”.

Menag menjelaskan, Meneruskan tema tahun 2018, peringatan Hari Santri tahun ini mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian.

Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatanlilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama.

“Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud.

“Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia,” ujarnya.

Menag menguraikan, setidaknya ada sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian, yakni kesadaran harmoni beragama dan berbangsa, metode mengaji dan mengkaji.

Selain mendapatkan bimbingan, teladan dan transfer ilmu langsung dari kiyai, di pesantren diterapkan juga keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab, bahkan sampai kajian lintas mazhab.

Tatkala muncul masalah hukum, para santri menggunakan metode bahsul masail untuk mencari kekuatan hukum dengan cara meneliti dan mendiskusikan secara ilmiah sebelum menjadi keputusan hukum.

“Melalui ini, para santri dididik untuk belajar menerima perbedaan, namun tetap bersandar pada sumber hukum yang otentik. Para santri biasa diajarkan untuk khidmah atau pengabdian,” cetusnya.

Menag menegaskan, ini merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan realitas kebutuhan sosial. Pendidikan kemandirian, kerja sama dan saling membantu dikalangan santri, lantaran jauh dari keluarga, bahkan santri terbiasa hidup mandiri, memupuk solidaritas dan gotong-royong sesama para pejuang ilmu.

Akhirnya kita juga patut bersyukur karena dalam peringatan Hari Santri Tahun 2019 ini terasa istimewa dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Dengan Undang-Undang tentang Pesantren ini memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat. Dengan Undang-Undang ini negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya. Dengan Undang-Undang ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembagalainnya.

Sebelum menutup sambutannya, Menteri Agama. Lukman Hakim Syaifuddin mengucapkan "Selamat Hari Santri 2019, Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia".(Zhaq)

 

 

Tags: -

Editor: Lilis Basira
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex