Donggala (Kemenag Sulteng)- Dua bulan paska gempa dan tsunami, para siswa MIN Donggala yang mengikuti ujian semester ganjil di kelas darurat (3/12). Sebelumnya para siswa belajar diteras ruang kelas.

MIN Donggala termasuk madrasah yang rusak berat akibat bencana. Dari total 12 kelas hanya ada 3 kelas yang bisa ditempati, dengan kondisi ruangan yang retak.

Kelas Darurat yang ditempati para siswa saat ini didirikan atas bantuan Yayasan Harum (Harapan Umat) yang berasal dari Karawang Jawa Barat bekerja sama dengan YDKMM salah satu lembaga yang berasal dari Negara tetangga Malaysia.

Bantuan lembaga tersebut berupa 3 lokal ruang kelas sementara yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia serta 1 buah Musholla yang pembangunannya masih sementara.

Para siswa mengikuti ujian secara bergantian, dari jam 07.00 s/d 09.00 diisi oleh 1 kelas kemudian 09.30 s/d 11.00 diisi lagi oleh kelas lainnya, begitu seterusnya dari kelas 1 s/d kelas 6.

Saat ditemui kontributor MIN Donggala para guru dan siswa MIN 1 Donggala menyatakan sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari beberapa relawan, salah satunya dari Yayasan Harum.

“Kami berterima kasih kepada pemerhati pendidikan anak pada MIN Donggala yang sudah membantu walaupun semua nama relawan dan lembaga tidak dapat kami sebutkan satu persatu” ujar Ibu Kurniati Kepala Min Donggala.

“Harapan terbesar para guru semoga bantuan rehab sekolah dapat terlaksana dengan cepat agar para siswa dan guru bisa kembali bekerja dan belajar seperti dulu.”ungkapnya. (IFF/lis)