Palu(MTsN 1 Palu),-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah Drs.Ulyas Taha, M.Pd membuka kegiatan Workshop Peningkatan Mutu Dan Penguatan Moderasi Beragama Tenaga Pendidik Dan Kependidikan di MAN 2 Kota Palu, Sabtu (03/12).

Dalam sambutannya Ulyas Taha menyampaikan bahwa banyak hal yang menjadi cerita pada Guru, mulai dari guru yang biasa-biasa sampai pada Guru yang luar biasa. Guru saat ini dituntut untuk mampu mentransformasi ilmu pengetahuan menggunakan Teknologi, kemajuan Teknologi memberikan dampak positif yang besar bagi dunia pendidikan.

“Guru itu harus ikhlas karena berhadapan dengan karakter siswa yang berbeda-beda. Guru yang tidak ikhlas akan menurunkan Kepahlawanan seorang Guru. Guru bukan hanya sekedar pendidik tapi harus menjadi orang tua dari peserta didik,” ungkapnya.

Dalam suasana di Hari Guru Nasional, ia mengatakan Guru menjadi sosok yang sulit di nilai dengan materi, status sosial sebagai seorang Guru tetap menjadi idola di masyarakat. Guru tempat bertanya, menjadi contoh di masyarakat olehnya Integritas seorang guru harus di pertahankan, jelasnya.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi mengatakan Pelaksanaan kegiatan Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing. Olehnya kami berharap melalui kegiatan workshop ini Kompetensi serta kinerja Guru dan Tenaga kependidikan dapat meningkat dan tercapai dengan baik. 

Kegiatan Workshop ini diikuti oleh Guru dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Kota Palu berjumlah 102 orang dengan menghadirkan Pemateri atau Narasumber yaitu Harifuddin, S.Pd,MM, So’im Anwar, S.Pd, M.Pd dan Alfian, S.Pd.

Dalam Workshop ini Harifuddin, S.Pd, M.Pd yang merupakan Kordinator PKG dan Guru di MTsN 1 Kota Palu yang akan menyampaikan Materi sosialisasi tentang Penilaian Kineja Guru (PKG) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

Narasumber menuturkan “Baik PKG maupun SKP memiliki hubungan erat yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Terbukti oleh butir kegiatan dari Unsur Utama dalam SKP Guru angka kreditnya terdiri dari Paket dan Laporan Hasil PKG. Jadi dalam menyusun SKP, guru tidak terlepas dari PKG. 

Penilaian Kinerja Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian Kinerja Guru merupakan acuan bagi madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PKG merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.”Jelasnya.

PKG dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan.

Selanjutnya Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sarana untuk penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), isinya berupa rencana kerja dan target pegawai.

Dalam penjelasannya, penyusunan SKP saat ini lebih menekankan pada hasil bukan hanya proses. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pada prinsipnya, SKP harus dilakukan secara mandiri, tidak bisa dibuatkan.”Tegasnya.

Pada kegiatan tersebut, narasumber menyampaikan secara rinci proses penyusunan SKP mulai dari peraturan hingga praktik penyusunan. Tak lupa, ia juga memberikan contoh praktik penyusunan SKP agar para peserta lebih paham.

Ia menilai, SKP saat ini lebih detail dalam menilai capaian kinerja pegawai. Dalam praktiknya, perubahan kali ini tentu membutuhkan penyesuaian dan proses belajar. Meskipun demikian, ia berharap, para peserta Workshop nantinya bisa saling membantu ketika proses pengisian SKP.”Dalam praktiknya nanti, saya berharap Bapak/Ibu nanti bisa saling mengajari,” Tutupnya.

*Supardi*