Kemenag Touna Gelar Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh
Ampana (Kemenag Sulteng) - Bertempat di Aula Balai Nikah Kec. Ampana Kota, Penguatan Moderasi Beragama dan wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tojo Una-Una, Firmansyah, Kamis 25 Maret 2021.
Acara ini merupakan program Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kantor Kemenag Kab. Tojo Una Una.
Dalam sambutannya Firmansyah mengatakan Penyuluh merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agama, selain melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, para penyuluh Agama Non PNS atau PNS adalah corong Kementerian Agama, jelasnya.
Acara ini menghadirkan Narasumber, antara lain dari Kabag Kesbangpol Sutrisno Lasawedi yang membahas pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama.
Menurut Sutrisno, wawasan kebangsaan terdiri dari Sejarah Pendirian Bangsa, Konsep Negara dan Bangsa, Empat Pilar Kebangsaan, Identifikasi Nilai-nilai Kejuangan Kontemporer dan Daya Saing Nasional. Hal ini merupakan pengetahuan mutlak yang harus dipahami oleh seorang Penyuluh Agama.
Pertama materi ini dapat membangun rasa cinta akan Bangsa dan Negara Indonesia. Rasa cinta itu menjadi modal atau spiritualitas dalam menjalankan tugas bimbingan dan penyuluhan. Kedua Wawasan Kebangsaan menjadi peringatan bagi Penyuluh Agama bahwa Penyuluh Agama adalah petugas Negara dan sekaligus petugas agama. Sehingga seorang Penyuluh Agama tidak hanya memiliki kompetensi keagamaan saja tetapi ia harus mempunyai Wawasan Kebangsaan, jelas Sutrisno Lasawedi.
Hal Ketiga, lanjut Sutrisno, wawasan kebangsaan menambah pengetahuan Penyuluh Agama tentang Sejarah Perjuangan Bangsa, Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keempat, kata Dia, Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar slogan, tapi merupakan Gambaran dari Bangsa Indonesia. S bukan sekedar slogan logan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke.
“Wawasan Kebangsaan dapat menjadi materi penyuluhan terutama di kalangan orang muda. Ketika teknologi menggerogoti kaum muda bisa jadi lupa dengan sejarah bangsanya, juga empat pilar kebangsaan, daya juang nasional dan bisa melunturkan rasa nasionalismenya,” pungkasnya.
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama