
Dialog Religi, Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L Midu, Jelaskan Kandungan Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 6-7

Ket: Kakankemenag Kota Palu, Dr. H. Nasruddin L. Midu, M.Ag. saat memberikan Kajian Religi dialog interaktif Subuh, di LPP-RRI Palu.
Palu (Kemenag Sulteng) – Sesungguhnya orang-orang yang kafir, sama saja bagi mereka, apakah engkau beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah mengunci hati dan pendengaran, penglihatan telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. (QS. Al-Baqarah: 6-7).
Setelah memperkenalkan ciri-ciri orang yang bertakwa pertemuan sebelumnya, kali ini berbicara tentang orang-orang kafir yang memiliki sifat keras kepala yang ingkar kepada Allah dan Rasulnya. Mereka orang yang tidak akan terpengaruh sedikit pun oleh kebenaran dan tidak beriman kepada Allah swt. ini berarti menutup diri dan mengingkari nikmatnya serta menyembunyikan kebenaran. Hal ini disampaikan Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu saat kajian tematik religi, dialog interaktif subuh, di LPP-RRI Palu, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, Jika Allah swt, mau memaksa semua orang agar beriman, maka Allah mampu berbuat demikian. Namun iman yang tumbuh karena paksaan, tidak memiliki nilai. Oleh karena itu, Allah ingin agar manusia menumbuhkan keimanan berdasarkan kehendak sendiri.
Selain itu Nasruddin L.Midu, mengungkapkan bahwa dari ayat tadi terdapat poin pelajaran yang dapat diambil yakni, kufur, membuat hati manusia beku dan mati, bagaikan batu atau kayu yang tak akan bergeming menghadapi segala bentuk nasehat dan petunjuk.
“Jika seseorang tidak menerima kebenaran, maka seruan nabi pun tak akan berpengaruh padanya, meskipun kita tahu bahwa orang kafir tidak akan beriman, namun kita harus melaksanakan kewajiban untuk memberikan peringatan kepadanya,” ujar Nasruddin.
Sementara itu kata dia, orang-orang kafir memiliki akal, mata dan telinga, tapi perkataan-perkataan jelek dan sifat keras kepala, serta keingkarannya, telah menutupi semua itu sehingga tidak lagi mampu memahami dan melihat kebenaran, Itu merupakan hukuman dari Allah di dunia sedangkan di akhirat, azab yang pedih telah menanti mereka.
Ustad Nasruddin sapaan akrabnya, juga memaparkan sifat orang kafir itu, mengingkari ayat-ayat Allah, dan mendustakan Alquran serta mendustakan Nabi Muhammad saw, sama saja bagi mereka diberi peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman.
“Hati mereka tidak terpengaruh oleh peringatan sebab hati mereka terkunci, tidak dapat dicapai oleh Nur Ilahi, iman tidak akan ada, karena mereka bersikap buta terhadap kebenaran dan ayat-ayat Allah, sehingga efek hidayah dan nasihat tidak dapat tembus ke dalam hatinya, tandasnya.
Mereka menelantarkan sarana-sarana pengetahuan, tidak memandang alam sekitar dan tidak berpikir serta tidak mempergunakan pendengaran dan penglihatan, sehingga mereka melihat kebenaran tetapi tidak mengikutinya, mereka mendengarnya tetapi tidak memahaminya. “Maka balasan mereka adalah siksa yang teramat pedih yang takkan terputus selamanya akibat mereka mendustakan ayat-ayat Allah swt," pungkas Nasruddin.
Penulis: Kasman
- 1 Pemberitahuan Peserta Uji Kompetensi Remedial Kenaikan Jenjang/Perpindahan dari Jabatan Lain ke Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Periode April 2025
- 2 Pengumuman Peserta Pengganti Hasil Akhir Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024
- 3 Pengumuman Perubahan Status Peserta Seleksi PPPK Bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Pemerintah Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024.
- 4 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H
- 5 SE KPK Nomor 7 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Hari Raya