Tolitoli (Kemenag Sulteng) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli Muchlis mengimbau dan mengajak masyarakat Kabupaten Tolitoli agar cerdas serta bijak dalam menyikapi pernyataan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Menurut Muchlis, pernyataan Menag yang saat ini viral sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing. Pemberitaan yang mengatakan Menag membandingkan dua hal tersebut adalah sangat tidak benar. “Menteri sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara yang terlalu keras apalagi muncul secara bersamaan, justru bisa menimbulkan kebisingan dan dapat mengganggu masyarakat sekitar,” ujanya.

“Jika kita cermati secara utuh kalimat Menag sampaikan, ia sama sekali tidak membandingkan suara azan dan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara,” tegasnya.

Lebih lanjut Kakankemenag Muchlis mengatakan sebenarnya  kalau kita cermati dalam vidio pernyataan Menteri Agama, hanya mengambil analogi dari anjing tetangga yang membuat kita tidak nyaman dan terganggu, bukanlah menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing, seperti yang dituduhkan. Analogi tersebut dicontohkan Pak Menteri untuk memudahkan masyarakat untuk memahami substansi SE Menag Nomor 05 Tahun 2022.

Terkait hal tersebut, Kakankemenag Tolitoli mengajak masyarakat agar merespon vidio pernyataan  Menteri Agama terkait pengaturan penggunaan pengeras suara harus mencernanya secara utuh, tidak sepotong-sepotong, sehingga dapat memahami substansinya dengan baik, jangan terbawa dengan plintiran yang sengaja dinarasikan dan diaduk-aduk  untuk mengaburkan pesan yang sesungguhnya.

Olehnyanya, Muchlis mengharapkan kepada Masyarakat Kabupaten Tolitoli untuk bersikap cerdas dan berpikir secara jernih dalam menyikapi  setiap berita agar tidak terprovokasi dengan berita-berita hoax/negatif agar tidak menimbulkan kegaduhan baru ditengah-tengah masyarakat kita, ungkapnya.