- Kontributor
17 Oktober 2022 0:0:0 260

Kajian Religi, Kasi PHU Burhan Munawir, Paparkan Sejarah Pelaksanaan Ibadah Haji Pra Islam

Ket: Kasi PHU Kemenag Kota Palu, H. Burhan Munawir, Lc. Saat menjadi narasumber pada acara Kajian Religi, di LPP-RRI Palu


Palu (Kemenag Sulteng) -- Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu, baik dari segi biaya, fisik, dan waktu. Dalam Islam, haji dipahami sebagai mengunjungi Kabbah dengan maksud beribadah kepada Allah pada waktu yang telah ditentukan, dengan cara tertentu pula. Hal ini disampaikan Kasi PHU Kemenag Kota Palu, H. Burhan Munawir, Lc saat menjadi narasumber pada acara dialog religi interaktif di LPP-RRI Palu, Senin (17/10/2022)

Menurutnya, tujuan dari ibadah haji untuk menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah. Ibadah haji terbilang istimewa, karena hanya dapat dilaksanakan di Tanah Suci Mekkah dan di waktu bulan Zulhijah. Setiap tahun, jutaan umat muslim dari seluruh dunia datang ke Mekkah dengan tujuan untuk beribadah haji.

“Ibadah haji pertama kali diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim pula yang dipercaya oleh Allah untuk membangun Kabbah bersama putranya, Nabi Ismail. Kabbah adalah rumah ibadah pertama sekaligus kiblat bagi umat Muslim yang terletak di Mekkah, tepatnya di tengah-tengah Masjidil Haram” ungkapnya.

Selain itu kata Burhan, setelah selesai membangun Kabbah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru kepada manusia melaksanakan ibadah haji. Nabi Ibrahim kemudian naik ke sebuah bukit di selatan Kabah atau Jabal Qubays, sembari menyerukan perintah ibadah haji dari Allah.

“Setelah itu, Malaikat Jibril mengajak Nabi Ibrahim dan menunjukkannya Bukit Shafa, Marwah, hingga perbatasan Tanah Haram, untuk diletakkan batu-batu. Sejak saat itu, Nabi Ibrahim melaksanakan ibadah haji sesuai tata cara yang diajarkan kepadanya, setiap tahun hingga kematiannya” ujar Burhan Munawir.

Sementara itu, ritual ibadah haji terus dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail. “Haji periode sebelum Islam seiring berjalannya waktu sepeninggal Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tata cara dan tujuan ibadah haji banyak diubah oleh bangsa Arab. Mereka menyekutukan Allah dengan patung dan berhala yang ditempatkan di sekitar Kabbah ataupun di Tanah Haram.” lanjutnya.

Bahkan kata Kasi PHU tersebut, ketika waktu haji, suasana Kabbah lebih menyerupai sirkus. Syiar-syiar haji berubah menjadi tepuk tangan, suara orang bersiul, dan riuh suara trompet. Tidak hanya itu, pada ritual kurban, darah hasil penyembelihan hewan kurban disiramkan ke Kabbah. Tradisi yang jauh menyimpang dari ajaran Nabi Ibrahim.

“Namun pada masa kenabiannya, Nabi Muhammad diutus untuk memperbarui syariat Nabi Ibrahim dan meluruskan kekeliruan tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Pada masa Nabi Muhammad, Kabbah dikembalikan sebagai tempat suci hamba Allah. Berhala-berhala dihancurkan dan ritual haji yang benar pada masa Nabi Ibrahim dikembalikan.” imbuhnya.

Selain itu, Burhan menawir juga menyebut, Ibadah haji merupakan ibadah yang dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim. Ibadah ini bertujuan untuk mengakui adanya Allah sebagai Tuhan seluruh makhluk. Beliau mengutip QS Surat al-Hajj ayat 26-27, Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah dengan mengatakan, Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan sujud.

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” tambahnya.

Setelah Islam datang, haji kemudian menjadi ibadah yang murni ditujukan kepada Allah dan tanpa pembedaan kelas manusia. “Tidak ada lagi tradisi-tradisi yang tidak mencerminkan kemanusiaan dan mencerminkan hal-hal tabu. Islam merupakan agama yang membawa nilai-nilai luhur, baik bagi pemeluknya maupun bukan pemeluknya.” pungkas Burhan Munawir.

Penulis Kasman

Tags: -

Editor: Humas Ahsan
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex