Dibuat oleh: Ishak Yusuf
8 Februari 2025 23:39:0 501

Peran Penyuluh Agama Kristen Dalam Rumah Ibadah dan Kebencanaan

Ket:


Peran  Penyuluh Agama Kristen Dalam Rumah Ibadah  dan Kebencanaan 

Pdt. Marchella Detrin Marunduh, S.Th

Penyuluh Agama Kristen Kementerian Agama Kab. Poso ; Sulawesi Tengah; Kec. Pamona Utara.

Dalam kurung waktu 2019-2025 penulis diberikan kesempatan oleh lembaga Islamic Relief Indonesia yang bertempat di Sulawesi Tengah, Palu bekerjasama dengan Direktorat Mitigasi Kedeputian Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang bersinergi dengan instansi Kementerian Agama Propinsi Sulawesi Tengah dalam hal ini peran setiap Penyuluh Agama sebagai penyambung tugas pemerintah dalam menyampaikan informasi serta edukasi kebencanaan dalam tanggap darurat.  Awal keikutsertaan saya sebagai peserta tokoh agama Kristen yang berada di Kabupaten Sigi setelah melalui pelatihan dan uji coba modul fasilitator maka saya pun diberikan kepercayaan sebagai Tim Teknis Penyusun Modul Bimbingan Teknis Penanggulangan Bencana Bagi Tokoh Agama Kristen (  September 2022 ) dan sebagai Fasilitator sekaligus sebagai Pendamping Teologi Kristen dalam buku Panduan Teknis Pembentukkan/ Pengembangan Rumah Ibadah Tangguh Bencana Agama Kristen (  Januari  2025 ).
Indonesia negeri yang kita cintai, dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga tidak luput daru tantangan besar berupa risiko bencana yang terus meningkat. Data menunjukkan bahwa sebahagian besar wilayah di Indonesia rawan terkena dampak bencana.  Dalam situasi ini, rumah ibadah yang menjadi pusat spiritual dan budaya masyarakat memainkan peran vital, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat perlindungan, harapan dan kekuatan bagi komunitas. Rumah Ibadah dan Bencana bagi Tokoh Agama Kristen adalah sebuah judul tulisan pengalaman penulis selama dalam menfasilitasi modul bimbingan teknis dan panduan teknis yang telah disosialisasikan serta dilaksanakan oleh Tim Fasilitator, Tim Teknis Penyusun Modul, BNPB Jakarta_ Sulawesi Tengah, Ditjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI,  Kementerian Agama Bimbingan Masyarakat Kristen Propinsi Sulawesi Tengah ( Penyuluh Agama Kristen Kab. Poso _ Penulis dan Fasilitator ) baik sebagai Tokoh Agama  maupun sebagai Penyuluh Agama pada kelompok binaan sasaran dalam penyuluhan. Rumah Ibadah memiliki kedudukan yang istimewa. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, rumah ibadah juga menjadi pusat kegiatan social, pendidikan dan bahkan pengungsian saat terjadinya bencana. Oleh karena itu, rumah ibadah harus dibangun menjadi pusat ketangguhan, yang tidak hanya melindungi jemaatnya, tetapi juga memberdayakan komunitas dalam mengurangi risiko bencana. Rumah Ibadah merupakan salah satu tempat yang sering dijadikan masyarakat sebagai tempat evakuasi pada saat kejadian bencana, karenanya, Penyuluh Agama memiliki peranan yang cukup strategis untuk menyampaikan peran atau informasi kepada masyarakat terkait dengan kesiapsiagaan terhadap bencana berdasarkan perspektif agama. Pada saat kejadian bencana banyak masyarakat terdampak bencana mengungsi di rumah ibadah yang tersebar di wilayah terdekat. Sehingga peran penyuluh agama sebagai penyambung tugas pemerintah kepada masyarakat diharapkan dapat menyampaikan informasi bencana kepada masyarakat sebagai pengetahuan terkait dengan upaya pengurangan risiko bencana dan pengelolaan tanggap darurat bencana, serta peran Penyuluh Agama Kristen juga dibutuhkan dalam pengelolaan pengungsi.

Kata “ penyuluh “ berasal dari kata ‘ suluh “ yang artinya ‘ barang yang dipakai untuk menerangi ‘, seperti obor. Dan penyuluh diartikan sebagai pemberi penerangan, penunjuk jalan, pengintai (  Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas, Jkt ). Menurut Keputusan Menteri Agama RI no 164, Tahun 1996, penyuluh Agama adalah pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Bimbingan dan penyuluhan Agama dan pembangunan disampaikan melalui bahasa Agama. Dari penjabaran di atas, maka tugas, tanggung jawab dan wewenang Penyuluh Agama dalam kegiatan bimbingan keagamaan adalah sebagai penyambung tugas pemerintah dengan kemampuan ilmu keagamaan ( dasar-dasar Teologi Kristen ), kemampuan menyampaikan informasi dan program pemerintah yang menyangkut social, politik, budaya, keagamaan dan ekonomi, kemampuan pemahaman kemajemukan, kemampuan berkoordinasi dengan lembaga social lintas sektoral lainnya, kemampuan memahami nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan inilah sebagai tuntutan Penyuluh Agama dalam tugas penyuluhan di kelompok binaan dalam masyarakat serta peran aktif bersama lembaga social lintas sektoral yang dapat membantu Penyuluh Agama dalam tugas-tugas kemanusiaan. Pengalaman selama sebagai Penyuluh Agama Kristen yang terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kemanusiaan serta kegiatan lembaga social lintas sektoral inilah membuka wawasan pemikiran penulis bahwa rumah ibadah pada saat bencana merupakan tempat aman bagi masyarakat pada umumnya dan pada khususnya sebagai tempat spiritual masyarakat dalam menjalani ritual agama masing-masing. Sebuah pertanyaan saat pelatihan berlangsung ‘ mengapa harus rumah ibadah yang dipilih sebagai tempat yang aman dan tangguh ?’ pertanyaan sederhana tapi jika kita dapat memaknai dari nilai Sosial maka Penulis_ Fasilitator memberikan jawaban seperti ini :

1.    Rumah Ibadah dikatakan Aman : ketika masyarakat mengungsi lokasi tersedia luas, secara infrakturul bangunan pun aman tidak membahayakan.

2.    Rumah Ibadah dikatakan Aman : ketika masyarakat mengungsi dengan mudah mendapat bantuan seadanya dengan cepat karena tempat berkumpulnya massa atau terpusatnya konsentrasi massa.

3.    Rumah Ibadah Aman : ketika masyarakat mencari informasi apapun terkait bencana atau korban yang hilang keluarga dan sebagainya Rumah Ibadah siap dengan Pos Informasinya bahkan siap dengan Pos Kesehatan Sementara,  Bahkan Dapur Umumnya.

4.    Rumah Ibadah Aman : ketika masyarakat mengungsi melakukan ritual ibadahnya yang mudah terjangkau serta pendampingan dan peran tokoh agama bahkan penyuluh agama menjadi penting dalam pendampingan dan penguatan spiritual masyarakat pengungsi yang sedang trauma oleh bencana.

5.    Rumah Ibadah Aman : ketika masyarakat mengungsi terjadi atau terjalin dengan baik tanpa sengaja persaudaraan dalam perbedaan sehingga nilai-nilai kemanusiaan dalam bencana pun nampak jelas sebagai sikap toleransi dan moderasi bagaimana setiap masyarakat pengungsi belajar saling menghargai, menghormati perbedaan tanpa mendahului kepentingan agama masing-masing sehingga rumah ibadah dapat dikatakan saat bencana adalah rumah ‘ sejuta umat ‘ dari berbagai lapisan masyarakat, agama dan social. Penanganan bencana menjadi kewajiban semua pihak termasuk peran Penyuluh Agama Kristen untuk menyampaikan informasi pemerintah dan edukasi kesiapsiagaan bencana. Penyuluh Agama Kristen dengan kemampuan ilmu keagamaan ( nilai-nilai Teologi ) sebagai dasar dalam memberikan bimbingan pastoral/ konseling kepada umat yang mengalami trauma. Peran Penyuluh Agama Kristen mestinya membuka kesadaran umat, bahwa situasi kebencanaan tidak dipahami sebagai fatalistic tetapi membawa keasadaran umat untuk bagaimana menjaga, merawat, memelihara Lingkungan Hidup sebagai Tempat semua umat Hidup, Berkembang dan Bekerja. Dalam Kitab Perjanjian Lama Kej 1:27; Imago Dei ( Gambar Rupa Allah ) dalam tafsirannya bahwa manusia adalah gambar rupa Allah yang secara fisik diberikan karunia untuk berpikir dan berhikmat untuk dapat bertahan hidup dalam sikap bertanggung jawab dalam iman bahwa alam semesta yang dalam penciptaaNya menjadi salah satu tujuan utama Allah untuk manusia bertahan hidup. Sehingga peran Penyuluh Agama Kristen tidak hanya sekedar kepedulian social melainkan kepedulian iman yang diaktualisasikan dalam nilai-nilai kemanusiaan yang berToleransi dan Moderasi agar umat manusia bukan hanya hidup untuk dirinya sendiri tetapi bagaimana merawat dan menjaga kesadaran Toleransi dan Moderasi itu dalam Perbedaan . Sehingga Rumah Ibadah pada saat bencana menjadi sarana spiritual yang dimaknai sebagai tempat aman secara fisik maupun rohani yang dimana peran penyuluh agama Kristen terus memberikan kesadaran iman, pendampingan serta bimbingan. 

Kesimpulan dari tulisan ini adalah : 

1.    Rumah Ibadah Aman adalah Rumah Ibadah yang memberikan kenyamanan secara fisik maupun rohani pada umatnya.

2.    Bencana  dalam pandangan Kristen dapat terjadi karena kelalaian manusia yang tidak menjaga, merawat dan melindungi ‘ lingkungan hidup ‘ , alam semesta. Bencana dalam aspek agama adalah hukuman dan pengajaran dari Tuhan untuk mengingatkan manusia untuk menjaga apa yang Tuhan Allah berikan untuk manusia. Bencana adalah rahasia Allah yang sulit diselami oleh akal manusia.

3.    Peran Penyuluh Agama Kristen adalah membuka dan membawa kesadaran Iman umatnya dalam pemahaman nilai-nilai Teologi sebagai dasar bimbingan dalam penyuluhan serta sebagai penyambung informasi pemerintah dan memberikan edukasi terkait ‘ lingkungan hidup’ sebagai tema sentral PGI  lima tahun terakhir ini ( Persekutuan Gereja Indonesia ).

Penutup

Dengan tulisan sederhana ini harapan penulis bahwa sebagai Penyuluh Agama Kristen Kementerian Agama Kab. Poso dapat memberikan suasana dan ruang baru dalam kegiatan penyuluhan dengan metode-metode yang berinovasi dan kreaktif sehingga peran Penyuluh Agama Kristen Kementerian Agama Kab. Poso khususnya Bimbingan Masyarakat Kristen memberi warna tersendiri dalam penyuluhan yang berkualitas dan membekali diri dengan literasi sebagai referensi dan informasi untuk  disampaikan pada kelompok binaan untuk menjawab kebutuhan informasi kelompok binaan masing-masing. Salah satunya adalah bagaimana mengedukasikan kesiapsiagaan bencana, fungsi rumah ibadah dan apa peran Penyuluh Agama Kristen saat bencana.   

Daftar Pustaka

Buku Pedoman Kurikulum dan Modul Penyuluhan bagi Penyuluh Agama Kristen.   Direktoral Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen_ Kementerian Agama RI.  2023. Bahan Bacaan Peserta. Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana. BNPB. 2012. Marchella. 2022. Modul 2,4,8 ; Modul Bimbingan Teknis Penanggulangan Bencana Bagi Tokoh  Agama Kristen. Islamic Relief Indonesia. Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB. Panduan Teknis Pembentukan/Pengembangan Rumah Ibadah Tangguh Bencana Agama Kristen,  Islamic Relief Indonesia. BNPB. 2024

Tags terkait: -
HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex