Salumbone (Kemenag Sulteng) — Kemampuan para santri TPQ (Taman Pengajian Qur'an) dalam membaca Al-Qur’an sejak usia dini kembali menjadi sorotan positif, pada kegiatan Pesantren Sabtu Ahad (PETUAH) ke-3 yang digelar TPA Ar Rahman Dayodara Kota Palu.

Para santri menunjukkan kemajuan yang membanggakan, mulai dari kefasihan membaca hingga pemahaman dasar tajwid. Pemandangan ini tak lepas dari upaya pembinaan intensif para ustaz dan ustazah.

Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Rusdin, yang hadir membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya.

“Saya bersyukur atas kepedulian ustad dan ustadzah dalam membina anak-anak di TPQ,” ujarnya. Ia juga berterima kasih atas bimbingan yang diberikan sehingga santri dapat cerdas, terutama dalam membaca dan menulis Al-Qur'an. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan program Gubernur Sulawesi Tengah, Berani Cerdas.

Menurut Rusdin, kemampuan santri yang telah mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid dasar di usia dini menjadi modal penting bagi masa depan mereka. Ia berharap para santri kelak tumbuh menjadi qari dan qariah berprestasi yang mengharumkan daerah.

Tak hanya fokus pada literasi Qur’ani, ia juga menekankan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi perkembangan zaman. “Gunakan teknologi digital untuk membantu aktivitas sehari-hari. Generasi muda harus melek teknologi, namun harus bisa memilah dan memilih mana yang mendukung keberhasilan belajar,” pesannya.

Kegiatan PETUAH ke-3 ini digelar di alam terbuka di Salumbone, Kabupaten Donggala, pada 22–23 November 2025, diikuti 36 peserta.

Pelaksanaan di luar ruang belajar menjadi pengalaman baru bagi santri untuk tidak sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga menghayati dan mengamalkan nilai-nilainya sambil menikmati keindahan alam. Selain menambah wawasan spiritual, kegiatan ini juga melatih kedisiplinan, kemandirian, dan kekompakan para santri sebagai generasi Qur’ani yang tangguh.