Palu (Kemenag Sulteng) – Dunia pendidikan telah berada di dalam suatu era kemajuan yang dihubungkan oleh teknologi serta perangkat komunikasi dan informasi berbasis digital. Begitu juga halnya dengan pendidikan Islam, kini terdapat satu era dimana pendidikan tidak lagi berpusat pada orang atau pendidik saja, akan tetapi lebih dari itu saat ini berada pada era digitalisasi pendidikan.

Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Ulyas Taha pada kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) yang diselenggarakan oleh Kemenag Kota Palu di salah satu café di Kota Palu, Kamis (27/10/2022).

“Mencermati fenomena ini, pendidikan tidak lagi hanya didefinisikan sebagai sebuah proses transfer pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik saja. Sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu Pendidikan Islam di Era Masyarakat Digital, pendidikan direvolusi oleh teknologi pembelajaran, dimana peserta didik memiliki keleluasaan dalam hal belajar, kapan saja ia harus belajar, materi apa saja yang harus dipelajari, dan dengan bantuan apa ia harus belajar,” terang Ulyas.

“Kegiatan NGOPI akan memberikan wawasan tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Sulteng, serta menyerap isu-isu terkini tentang pendidikan Islam. Sangat penting bagi kita semua untuk memiliki pemahaman akan hal tersebut agar mutu pendidikan Islam dapat terus ditingkatkan,” imbuhnya.

Ulyas memaparkan bahwa ada dua hal yang akan dibahas dalam kegiatan ini. Pertama, secara praktis di lapangan akan ditelusuri apa saja problematika nyata pendidikan Islam di era masyarakat digital ini berdasarkan pengalaman peserta yang memiliki tugas utama dalam menjalankan proses pendidikan Islam. Kedua, dari sisi akademik kegiatan ini juga menghadirkan pakar dan praktisi pendidikan yang akan mengkaji dari sisi dan pandangan mereka.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Matindas J. Rumambi turut hadir sebagai narasumber dalam pelaksanaan kegiatan ini.

“Hasil dari diskusi dalam kegiatan ini akan dipadukan dan dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan jalannya proses Pendidikan Islam di Sulteng,” ungkapnya.

Kepala Seksi Pendidikan Islam Kemenag Kota Palu, Irsan selaku Ketua Panitia kegiatan melaporkan sebanyak  62 orang menjadi peserta, terdiri dari Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Kepala Kemenag Kota Palu, staf Seksi Pendis, Pokjawas Madrasah dan PAI, Kepala Madrasah Negeri dan Swasta, Kepala RA, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan LPQ, KKG SD, MGMP SMP dan MGMP SMA SMK. (Mon)