Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng mengimbau seluruh umat beragama di Sulteng, untuk mendoakan para korban bencana alam, 28 September lalu.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke di Palu, Rabu (25/09) di ruang kerjanya, mengatakan, saat ini telah memasuki satu tahun terjadinya peristiwa dahsyat itu.

“Imbauan saya, khususnya kepada umat Islam, mari kita berdoa di masjid-masjid terdekat, mengingat betapa dahsyatnya ujian yang Allah berikan kepada kita satu tahun lalu. Kita mendekatkan diri kepada Allah mudah-mudahan diperkuat ketabahan dan keimanan kepada Allah SWT. Mari kita doakan saudara-saudara kita yang menjadi korban,” ujarnya.

Ia menambahkan, setelah melewati peristiwa itu, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kekokohan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta memperbaiki silaturahim sesama manusia dan hubungan dengan sang pencipta.

“Mari kita menatap masa depan, kita harus bangkit untuk membangun Padagimo yang sangat kita cintai ini,” pesannya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha (KTU) Kanwil Kemenag Sulteng, H. Kiflin Padjala, menyampaikan kepada wartawan (26/9) saat di ruang kerjanya, dalam pandangan keluarga besar Kemenag, bencana itu adalah satu ujian yang diberikan oleh Allah SWT, khususnya untuk warga yang ada di Padagimo (Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong),  karena telah disebutkan dalam Al-Quran bahwa ada dua hal, yakni bencana itu adalah satu ancaman yang menakutkan dan kelaparan. 

Dia menambahkan, di momen tanggal 28 September 2019 nanti, akan banyak dai-dai yang datang dari ibu kota meramaikan puncak peringatan satu tahun bencana. Diharapkan, kehadiran para Da'i ibukota itu bisa memberikan kesejukan, kegembiraan di hati masyarakat dan tidak hanya dijadikan sekadar berhura-hura.

"Kita juga mengajak masyarakat untuk seluruh agama, tidak hanya di Masjid, rumah-rumah ibadah untuk terus Berdoa mudah-mudahan apa yang menimpa Kita, tidak lagi ditimpakan," ujarnya.

Masyarakat Padagimo telah kembali pulih, Keadaan Kita sudah normal, perekonomian kita ke depan kembali bangkit.

“Di sini kita mengambil pelajaran untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya. (*/humas)