Palu (Kemenag Sulteng) - Guna memperkuat fondasi karakter dan spiritual generasi muda, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu menjalin sinergi strategis dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui program “Jumat Berimtaq” (Jumat Beriman dan Bertakwa). Sebagai langkah awal perencanaan yang komprehensif, digelarlah rapat koordinasi pada Selasa (26/8/2025) di Ruang Rapat Kantor Kemenag Kota Palu.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Palu, Burhan Munawir, ini berhasil menghimpun seluruh elemen kunci. Turut hadir Ketua Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas) Pendidikan Agama Islam (PAI), Muhammad Asri, beserta anggotanya, Ketua Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Kota Palu, Vikri, didampingi seluruh penyuluh agama Islam se-Kota Palu, serta staf Seksi Bimas Islam.

Yang membedakan rapat ini dari sekadar rapat internal adalah agenda besarnya: menyiapkan landasan kolaborasi yang solid dengan Pemkot Palu, yang akan dituangkan dalam sebuah Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Program Jumat Berimtaq dirancang untuk mengaktifkan peran penyuluh agama Islam guna memberikan bimbingan keimanan dan ketakwaan setiap hari Jumat kepada siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Kota Palu, baik sekolah di bawah naungan Kemenag maupun Dinas Pendidikan.

Burhan Munawir, dalam pemaparannya, menekankan bahwa kolaborasi ini merupakan terobosan penting. “Program Jumat Berimtaq tidak akan optimal jika hanya dijalankan oleh Kemenag sendiri. Sinergi dengan Pemkot Palu, dalam hal ini Dinas Pendidikan, mutlak diperlukan untuk memastikan akses dan keberlangsungan program di semua SD dan SMP Negeri. MoU yang akan kita tanda tangani nanti menjadi bukti keseriusan kita bersama dalam investasi pembangunan karakter anak bangsa,” ujarnya.

Rapat berlangsung sangat dinamis dan fokus pada pembahasan model, materi, dan skema eksekusi program yang terintegrasi. Dibahas secara mendetail mengenai penyusunan modul pembelajaran yang aplikatif dan sesuai dengan usia siswa SD dan SMP, mekanisme koordinasi dengan kepala sekolah dan guru, serta penjadwalan kunjungan para penyuluh agar merata ke seluruh sekolah.

Ketua Pokjawas PAI, Muhammad Asri, menyatakan bahwa pengawas PAI siap memastikan materi yang disampaikan selaras dengan nilai-nilai pendidikan agama yang benar dan kontekstual. Sementara Ketua Pokjaluh Kota Palu, Vikri, dengan penuh semangat menyatakan kesiapan untuk menyukseskan program ini. 

Puncak dari program ini adalah rencana penandatanganan MoU antara Kemenag Kota Palu dan Pemkot Palu. MoU ini akan menjadi payung hukum dan kerangka kerja sama yang jelas, mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk dukungan logistik dan administratif dari Pemkot untuk kelancaran program.

Dengan ditandatanganinya MoU nanti, program Jumat Berimtaq tidak lagi menjadi inisiatif sepihak, tetapi menjadi program bersama pemerintah kota yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan dampak yang lebih luas dan sistematis dalam membentuk lingkungan pendidikan yang berkarakter dan religius bagi seluruh siswa di Kota Palu.