Palu (Kemenag Sulteng) - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Palu dan Rumah Sakit Woodward Palu melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang pendampingan rohani bagi pasien. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 20 Juni 2025, di Aula Kantor Kemenag Kota Palu, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait serta perwakilan dari kedua rumah sakit.

MoU ini merupakan inisiatif dari Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Palu, yang melihat pentingnya pendampingan spiritual bagi pasien, terutama yang menderita penyakit kronis. Selain perawatan medis, pasien juga membutuhkan bimbingan rohani untuk mengatasi depresi dan kecemasan yang kerap memperburuk kondisi kesehatan.

Dukungan Penuh dari Seluruh Pihak

H. Ahmad Hasni, Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya penandatanganan MoU ini. Beliau menegaskan kesiapan Kemenag untuk mengirimkan penyuluh agama guna memberikan bimbingan rohani sesuai agama dan kepercayaan masing-masing pasien.

"Kesehatan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga jiwa dan spiritual. Dengan adanya pendampingan ini, kami berharap pasien dapat lebih tenang dan bersemangat dalam menjalani pengobatan," ujarnya.

Plt. Direktur RSUD Madani Palu, dr. Habibi Sotar Hutur, menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, pendampingan rohani sangat diperlukan pasien, terutama yang menjalani perawatan jangka panjang. "Banyak pasien yang merasa tertekan karena penyakitnya. Dukungan spiritual akan membantu proses penyembuhan," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RS Woodward Palu, dr. Herman Fery Baan, mengungkapkan bahwa depresi sering dialami pasien, sehingga rumah sakit membuka akses seluas-luasnya bagi penyuluh agama untuk memberikan bimbingan. "Kami mendukung penuh kegiatan ini dan mengajak IPARI untuk bersama-sama menyusun program pendampingan yang terstruktur," ucapnya.

Kolaborasi untuk Kesehatan Holistik

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pasien di kedua rumah sakit. Penyuluh agama yang tergabung dalam IPARI akan memberikan pendekatan spiritual, baik melalui konseling, pembacaan ayat suci, maupun motivasi keagamaan, sesuai kebutuhan pasien.

Ke depan, Kemenag Kota Palu bersama RS Madani dan RS Woodward akan menyusun mekanisme pelaksanaan, termasuk jadwal kunjungan dan materi bimbingan, agar layanan ini dapat berjalan efektif. Dengan demikian, diharapkan pasien tidak hanya sembuh secara fisik, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala KUA dan penghulu se-Kota Palu, Kepala Subbag TU, Kepala Seksi, serta para penyuluh agama IPARI dan pejabat terkait lainnya. Semua pihak berkomitmen untuk bersinergi mewujudkan layanan kesehatan yang holistik bagi masyarakat Palu.