Palu (Humas Kemenag) --- “Paradigma dimasyarakat menganggap bahwa para penghulu KUA atau pegawai KUA ini hanya mengurus pernikahan dan sebagainya, padahal KUA sebagai salah satu tempat orang-orang yang menguasai ilmu agama terutama kitab kuning, sy harap KUA bisa menjadi salah satu rujukan masyarakat dalam hal tersebut”. 

Demikian  kata Drs. H. Ma’sum Rumi, M.M saat memberi sambutan dalam pembukaan acara  Lomba Musabaqah Bahtsul Kutub (MBK) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Yang dilaksanakan oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Palu pada hari  Jumat (12/7/2019) bertempat di Aula Kankemenag.  
H. Ma’sum Rumi, M.M  Mengatakan bahwa MBK merupakan agenda Nasional yang harus dilaksanakan karena ini merupakan usaha pemerintah untuk mengembalikan marwahnya KUA.

Lebih lanjut dalam sambutanya  H. Ma’sum Rumi   mengatakan, bahwa para Penghulu  KUA merupakan ujung Tombak  bagi Kementerian Agama.
“Mereka (Penghulu KUA) merupakan ujung tombak Kementrian Agama, karena dalam prakteknya  mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.

Ditemui seusai lomba, Kepala Seksi Bimais, Dr.H. Mu’im Godal mengatakan bahwa ini merupakan agenda tahunan dari Kemenag untuk meningkatakan dan mengetahui kualitas para penghulu. 
“Kegiatan ini merupakan ajang tahunan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Kepala KUA serta pegawai KUA bisa membaca dan memahamai Kitab Kuning. Dan untuk para pemenang nantinya akan diikut sertakan dalam lomba MBK mewakili Kementerian Agama Kota Palu di tingkan Provinsi,” Ujar H. Mun’im Godal.

Lomba MBK dan KTI tahun ini diikuti oleh 25 orang peserta, Dr. H. Haerolah M. Arif  yang juga Kepala KUA Kecamatan Palu Barat keluar sebagai pemenang lomba MBK, sedangkan Ahmad Agung S.Sos.i dari KUA Kecamatan Palu Utara keluar sebagai pemenang lomba KTI.
(Fuad)