Banggai Laut (Kemenag Sulteng) Moderasi beragama yaitu cara pandang, sikap dan perilaku dalam beragama yang selalu mengambil posisi di tengah dan selalu bertindak adil, serta tidak ekstrem dalam beragama.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Laut Riatman A. Nursin pada kegiatan Pembinaan Siswa-siswi Katolik Tingkat Dasar di Hotel Carabella, Selasa (26/03/24)

"Moderasi beragama sangat diperlukan karena sikap ekstrim dalam beragama tidak sesuai dengan esensi ajaran agama itu sendiri. Perilaku ekstrim atas nama agama sering mengakibatkan lahirnya konflik, rasa benci, tindakan intoleransi dan bahkan peperangan yang memusnakan peradaban". ujarnya

Lebih lanjut, Ia  mengungkapkan bahwa secara khusus peran Kementerian Agama Direktoral Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Laut memiliki kewajiban dan turut serta bertanggung jawab dalam membina dan mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional  dan transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045.

"Saya berharap melalui pembinaan iman katolik dapat menjadikan anak yang baik, beradab, taat, patuh pada bimbingan guru disekolah, orang tua dan tentu saja ditengah masyarakat yang lebih luas dan majemuk" imbuhnya

"Kalian dapat menjadi peserta didik yang mampu menghayati nilai-nilai universal iman katolik dalam kaitan dengan moderasi beragama. Kalian adalah duta moderasi Kementerian Agama dalam menyebarkan wawasan moderasi beragama di tengah masyarakat khususnya umat katolik di wilayah Kabupaten Banggai Laut" pungkas Riatman

Sementara itu, Penyelenggara Katolik Andriyas. S. Hernanto selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan diadakan kegiatan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan agama katolik bagi peserta didik terutama di sekolah negeri dan swasta yang belum memiliki guru pendidikan agama katolik.

Kegiatan ini mengusung tema Melalui Pembinaan Siswa-siswi Katolik Tingkat Dasar Dalam Pembangunan Gereja dan Bangsa Dengan Berwawasan Moderasi Beragama.

Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pembinaan ini yakni pola proses shearing, ceramah dan diskusi. Jumlah peserta 40 orang terdiri dari para siswa siswi katolik di Kabupaten Banggai Laut baik di sekolah negeri maupun swasta. (MH)