Mina(Inmas Kemenag)-Setelah melakukan Wukuf di Arafah dan Mabid di Musdalifah Jamaah Haji Asal Indonesia telah menyelesaikan salah satu rangkaian Wajib Haji yakni Melontar Jumrah di Mina.

Khusus untuk Jamaah Haji Indonesia Kloter 10 Embarkasi Balikpapan asal Sulawesi Tengah melontar Jumrah di hari pertama atau di sebut Jumratul Aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah/ 11 Agustus 2019 di Kota Mina.

Haris Lawisi Selaku Ketua Kloter 10 saat di konfermasi mengatakan bahwa seluruh Jamaah Haji asal Sulawesi Tengah Yang Tergabung dalam kloter 10 telah menyelesaikan proses pelontaran tersebut.

Kita Patut mengucapkan Syukur Alhamdulilah saat melakukan pelontaran tidak ada kendala yang di alami Jemaah Haji Indonesia Asal Sulteng khususnya kloter 10. Saat melakukan proses pelontaran Jamaah Haji didampingi Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia Ust Haris Kasim LC.

Haris Lawisi juga menambahkan bahwa Jamaah Haji kloter 10 yang mengambil Nafar Awal berjumlah 316 orang,  telah kembali ke Mekkah sehari lebih awal termasuk 3 orang yang dirawat di Rumah Sakit  Arab Saudi telah di safarikan oleh petugas haji Indonesia. Sedangkan bagi sebagian Jamaah yang memilih nafar tsani atau melontar sampai pada tanggal 13 Zulhijjah 1440 akan kembali hari ini juga berjumlah 135 orang.

Haris juga berharap semoga semua jemaah Haji sehat walafiat selama dalam pelaksanaan proses ibadahnya pulang dengan selamat sampai ke tanah air.

Sementara itu terkait beredarnya berita di Media tentang hujan lebat yang mengguyur Kota Mina dan menyebabkan banjir di area terowongan mina serta listrik dipadamkan, dibenarkan oleh salah seorang Jamaah Haji Asal Parigi Moutong Mohamad Ahdal, yang mengatakan bahwa pada saat itu sekitar jam 16.00 WSA mereka dan beberapa Jamaah Asal Parimo yang memilih melontar saat itu ditahan oleh petugas haji di pintu tenda Maktab 39 Mina. Dengan alasan banjir di area terowongan serta listrik di padamkan untuk menghindari kosleting. Olehnya Jamaah di minta untuk kembali ke tenda masing-masing. 

Namun sekitar pukul 18.55 suasana sudah kembali kondusif, normal serta aman  untuk melontar.
Para petugas haji akhirnya mengizinkan mereka untuk melontar.

Alhamdulilah perjalanan Kami melontar menuju terowongan mina tidak ada kendala bahkan suasananya sangat sejuk dan nyaman karena suhu udara tidak lagi panas setelah selesai Hujan deras tersebut. (Ahdal)