Banggai Laut (Kemenag Sulteng) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Laut, H. Riatman A. Nursin, membuka secara resmi kegiatan Event Implementasi Berbasis Lokal Kampung Moderasi Beragama Tahun 2025, yang digelar di Gedung BPU Desa Matanga, Kecamatan Banggai Selatan, Selasa (14/10/2025).

Dalam sambutannya, H. Riatman menyampaikan apresiasi kepada Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam yang telah menyelenggarakan kegiatanini sebagai wujud komitmen dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tingkat akar rumput.

Ia menegaskan, pelaksanaan program Kampung Moderasi Beragama berlandaskan pada Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 serta Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2024, yang menjadi dasar hukum implementasi moderasi beragama di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, kampung moderasi mencerminkan kehidupan masyarakat yang majemuk, di mana berbagai pemeluk agama dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai. “Tujuannya adalah menjaga serta memelihara kerukunan antarumat beragama, terutama dalam lingkup internal umat beragama itu sendiri,” ujarnya.

Riatman menambahkan, keharmonisan tidak dapat dibangun dengan kekerasan, melainkan melalui kelembutan, kesantunan, dan sikap saling menghormati. “Kejayaan umat beragama sesungguhnya terletak pada kelembutan dan kesantunan kita. Jika mengedepankan kekerasan, maka yang muncul hanyalah kekacauan,” tegasnya.

Ia juga menyinggung bahwa dari delapan Asta Protas Kementerian Agama, poin pertama yang menjadi prioritas utama adalah kerukunan umat beragama. Karena itu, ia berharap kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat moderasi beragama di tingkat desa.

Sementara itu, Camat Banggai Selatan yang diwakili Kasi Pembangunan Acono Ladin, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai program Kampung Moderasi Beragama merupakan upaya strategis dalam memperkokoh keharmonisan sosial di tengah masyarakat yang majemuk.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa persaudaraan, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya hidup berdampingan secara damai,” ujarnya.

Acono juga menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan suasana aman dan kondusif di lingkungan masyarakat.

 “Kampung moderasi harus menjadi contoh nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan perbedaan yang memisahkan. Harapan kami, masyarakat Banggai Selatan dapat menjadi teladan dalam mewujudkan kerukunan dan ketertiban bersama,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, serta kepala desa. 

Harapannya kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi lintas elemen masyarakat dalam menjaga kerukunan di Kabupaten Banggai Laut. (SU)