
Santri Morowali Ikut Wakili Sulawesi Tengah di MQK Nasional 2025

Ket: Foto bersama jajaran Seksi Pendidikan Islam Kemenag Morowali saat pembukaan MQK bersama pimpinan pondok pesantren dan para santri.
Morowali (Kemenag Sulteng) - Empat santri Pondok Pesantren Nurul Iman Wosu, Kabupaten Morowali, ikut mewakili Provinsi Sulawesi Tengah pada ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Marhalah Ula tingkat nasional tahun 2025. Mereka adalah Nur Azumi Janad, Mutmainnah, Muh. Arsyad Anantama, dan Zaidan Fayyad Hall.
Keempat santri ini terpilih setelah melalui proses seleksi dan persiapan yang matang, sehingga diharapkan mampu memberikan penampilan terbaik serta mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
Pembukaan MQK diikuti secara daring dari Pondok Pesantren Nurul Iman Wosu, Selasa (02/09/2025). Kementerian Agama Kabupaten Morowali melalui Seksi Pendidikan Islam turut hadir dalam kegiatan ini untuk memberikan dukungan langsung kepada para santri. Momentum ini sekaligus menjadi ajang penguatan literasi keislaman serta mempererat silaturahmi antarpondok pesantren di wilayah Sulawesi Tengah.
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Morowali, Abdul Rauf, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas partisipasi santri Morowali yang bisa tampil di tingkat nasional.
"Kami sangat mengapresiasi semangat dan perjuangan santri Ponpes Nurul Iman Wosu yang tampil di MQK tingkat nasional. Ini adalah kebanggaan bukan hanya bagi pondok pesantren, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Morowali," ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Rauf menekankan bahwa MQK bukan semata-mata perlombaan, melainkan sarana untuk memperdalam kajian kitab kuning, memperkuat tradisi keilmuan pesantren, sekaligus membentuk generasi muda yang berakhlak mulia. Ia berharap keberhasilan santri Morowali ikut tampil di MQK nasional dapat menjadi inspirasi bagi pondok pesantren lain di daerah ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang kajian keislaman klasik.
"Melalui MQK, kita berharap lahir generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan moral. Santri-santri kita adalah aset bangsa yang akan menjadi penerus estafet perjuangan dalam menjaga nilai-nilai agama dan kebangsaan," tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari berbagai pihak, santri Morowali diharapkan mampu mencetak prestasi membanggakan sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pengkaderan generasi muda Islam.


- 1 SE SEKJEN No 29 Tahun 2025 tentang Penguatan Publikasi Capaian dan Dampak Kinerja Kemenag
- 2 Pengumuman Seleksi Calon Anggota BAZNAS Periode 2025–2030
- 3 Pengumuman dan Pemanggilan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Perpindahan Dari Jabatan Lain (PDJL)
- 4 Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN
- 5 Penawaran pelatihan Third Country Training Programme (TCTP) JICA-MTCP 2025: Cybersecurity in Digital Economy.