Palu (Kemenag Sulteng) - MAN Insan Cendekia (MAN IC) Kota Palu menggelar lomba Pohon Telur Maulid dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H / 2023 M. Lomba ini diikuti oleh 15 rombongan belajar (rombel) dan setiap perwakilan kelas MAN IC di gedung auditorium MAN IC Kota Palu, Selasa (3/10/2023). 

Pohon telur adalah simbol persatuan umat Islam dalam perayaan maulid. Dalam lomba tersebut, peserta lomba membuat pohon telur dengan hiasan dan ornamen yang menarik dan bernilai edukatif. Mereka juga mempresentasikan Pohon Telur Maulid mereka kepada tim dewan juri dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Lomba ini bertujuan untuk mengasah kreativitas, kemampuan berbahasa, dan rasa kebersamaan antar siswa MAN IC.

Mengusung tema “Jadikan Akhlak Sang Nabi Sebagai Wadah Untuk Membangun Karakter Generasi Muda Islami dalam Berempati dan Bersimpati”, acara ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat kelurahan Mamboro dan seluruh civitas akademika MAN IC Kota Palu.

Dalam sambutannya, Kepala MAN IC, Mardiati Rosmah memberikan apresiasi kepada Organisasi Santri Ma’had Insan Cendekia (OSMIC) sebagai panitia pelaksana kegiatan.

"Kami memberikan apresiasi dan rasa bangga kepada OSMIC karena dengan jiwa kemandirian dan kepemimpinannya, mereka telah mampu memberikan kinerja yang maksimal dalam menyukseskan kegiatan ini," ujar Mardiati.

"Terima kasih pula kami haturkan kepada guru kita, ustaz KH. Mansur A. Baba yang berkenanan meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan wejangan di MAN IC Kota Palu dalam hikmah maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H," sambungnya.

Dalam tausiahnya, ustaz KH. Mansur menuturkan beberapa kisah Nabi Muhammad SAW yang mencontohkan sifat pemaaf, rendah hati, istiqomah, dan hidup dalam kesederhanaan dalam panduan iman dan islam. Ia juga menghubungkan kisah-kisah tersebut dengan konteks dan kondisi zaman sekarang.

“Kita harus belajar dari Nabi Muhammad SAW bagaimana cara berinteraksi dengan sesama manusia, bagaimana cara menghadapi masalah dan tantangan, bagaimana cara bersyukur dan bersedekah, dan bagaimana cara mencintai Allah SWT dan rasul-Nya,” ucap ustaz KH. Mansur.