Palu, (Kemenag Sulteng)— Dalam semangat mempererat sinergi antar lembaga pendidikan keagamaan Kristen, pertemuan perdana Sekolah Tinggi Teologi (STT) se-Sulawesi Tengah digelar di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan dan perwakilan STT swasta dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng.

Acara resmi dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Bidang Urusan Agama Kristen Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Pdt.Martinus.Bonggili, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif strategis ini.(27/7/2025).
 

“Pertemuan ini bukan hanya menjadi ruang temu silaturahmi, tetapi juga titik tolak bagi kita untuk membangun kolaborasi akademik dan spiritualitas antar lembaga STT. Kami berharap ini menjadi forum berkelanjutan yang menghasilkan pemikiran-pemikiran teologis dan praktis demi kemajuan pendidikan keagamaan Kristen di daerah ini,” ungkap Kabid Kristen dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Urusan Pendidikan Keagamaan Kristen Kementerian Agama RI, DR.SUWARSONO, memberikan penjelasan umum terkait arah kebijakan nasional dalam pengembangan pendidikan keagamaan Kristen.

“Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Keagamaan Kristen mendukung penuh penguatan mutu STT melalui akreditasi, kurikulum kontekstual, dan peningkatan kapasitas dosen. Pertemuan seperti ini sangat penting dalam membangun kesatuan visi dan standarisasi mutu STT secara nasional, tanpa menghilangkan kekhasan lokal,” jelas Direktur dalam paparannya secara daring.

Pertemuan ini juga membahas isu-isu strategis seperti: peningkatan mutu lulusan STT, tantangan akreditasi program studi, digitalisasi pembelajaran, dan peluang kolaborasi antar-STT dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Diskusi panel dan sesi pleno berjalan dinamis dengan antusiasme tinggi dari para peserta.

Para peserta sepakat membentuk Forum Komunikasi STT se-Sulawesi Tengah, yang bertujuan menjadi wadah komunikasi dan kerja sama berkelanjutan di bidang akademik, administrasi, serta peningkatan sumber daya manusia di lingkungan STT.
Pertemuan perdana ini ditutup dengan doa bersama dan komitmen moral untuk terus mengembangkan pendidikan teologi yang kontekstual, profesional, dan berdampak bagi gereja dan masyarakat.