Film dan Pentigraf Jadi Media Seru Tanamkan Nilai Moderasi di Madrasah
Ket: H. Muchlis saat memberikan sambutan dengan suasana ceria
Palu (Kemenag Sulteng) – Dalam upaya memperkuat implementasi Program Moderasi Beragama di kalangan pelajar madrasah, MAN Insan Cendekia (IC) Kota Palu menggelar kegiatan Pemutaran Film Moderasi Beragama dan Workshop Penulisan Pentigraf, Jum’at (31/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan literasi keberagaman, memperkuat sikap toleransi, serta menanamkan nilai-nilai kerukunan di kalangan generasi muda madrasah.
Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan Fathya Santari, penulis muda asal MAN 1 Kota Palu, sebagai narasumber yang berbagi pengalaman menulis karya sastra mini tiga paragraf atau Pentigraf. Kehadirannya mendapat apresiasi langsung dari Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan yang turut menyimak pemaparannya.

Dalam sambutannya, Muchlis menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini di lingkungan madrasah. Ia menegaskan bahwa moderasi bukanlah melemahkan keyakinan, melainkan memperkuat cara pandang yang adil, berimbang, dan menghargai perbedaan.
“Moderasi beragama bukan berarti merapuhkan keyakinan, tetapi justru memperkuatnya dengan cara menghargai sesama. Sikap moderat itu tidak ke kiri dan tidak ke kanan, melainkan berada di tengah, menolak ekstremisme dan menjaga kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, M. Sidik dalam arahannya sekaligus membuka kegiatan mengatakan bahwa literasi keagamaan merupakan jembatan antara teks dan konteks kehidupan beragama.

“Kegiatan ini adalah ruang perjumpaan antara nilai-nilai keagamaan dan semangat literasi, antara tradisi dan kreativitas. Melalui Pentigraf, anak-anak belajar merangkai kisah singkat namun sarat makna, menanamkan nilai moderasi, toleransi, dan spiritualitas yang membumi,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa di tengah arus digital dan perubahan zaman yang cepat, generasi muda madrasah harus memiliki kompas moral yang menuntun pada nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan.
“Moderasi beragama mengajarkan kita untuk tidak ekstrem dalam keyakinan, tidak eksklusif dalam pergaulan, dan tidak egois dalam beragama. Inilah jalan tengah yang memuliakan perbedaan dan merawat persatuan,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelajar madrasah tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak secara spiritual, serta mampu menjadi agen moderasi beragama yang inklusif dan edukatif di tengah masyarakat.
Acara yang berlangsung di Aula MAN IC Kota Palu ini dihadiri oleh Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Kepala Seksi Pendis Kemenag Kota Palu serta Kepala MAN IC Turut hadir pula perwakilan Kemenag Kabupaten Donggala, para guru, tenaga pendidik, dan peserta didik MAN IC Kota Palu
