- Kontributor
12 November 2022 0:0:0 298

Dialog Religi Interaktif Rabu, Bahas Perkembangan Pendidikan Islam Masa Bani Abbasiyah

Ket: Kepala MTsN 4 Palu, Dr. Taufik, S.Ag., M.Ag. saat menjadi narasumber dalam acara dialog Religi di LPP-RRI Palu


Palu (Kemenag Sulteng) – Kantor Kementerian Agama Kota Palu Kerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu, menyelenggarakan dialog religi interaktif, dengan mengusung tema ”Perkembangan Pendidikan Islam Masa Bani Abbasiyah”. Kali ini menghadirkan Narasumber Kepala MTsN 4 Kota Palu, Dr. Taufik, S.Ag., M.Ag. dan presenter Maria Imaculata, di LPP RRI Palu, Rabu (9/11/2022).

Kamad MTsN 4, Taufik mengungkapkan, Daulah Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam yang berkuasa di Baghdad. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia.

Lebih Lanjut Ia katakan, masa kejayaan Pendidikan Islam berdasarkan periodisasi menarik untuk dikaji, khususnya pendidikan Islam di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, pada masa ini diwarnai berkembangnya ilmu-ilmu aqliah, berdirinya madrasah dan universitas, munculnya ilmuwan saintik, serta puncak perkembangan kebudayaan Islam.   

“Pendidikan Islam mengalami masa kejayaan, yakni di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah. Masa ini ditandai dengan berkembang pesatnya lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal, bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan yang mendominasi dalam dunia Islam sehingga mempengaruhi pola hidup dan budaya masyarakat Islam,” ucap Taufik

Selain itu, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta budaya Islam pada masa kejayaan Islam menggungguli dan bahkan mempengaruhi peradaban dunia. Wilayah kekuasaan Islam menjadi pusat-pusat pendidikan yang diminati bukan hanya kalangan Islam tetapi juga kalangan non-Islam.

“Harun al Rasyid yang merupakan salah satu khalifah Dinasti Bani Abbasiyah, pada masa pemerintahannya pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan. Masa masa kepemimpinan beliau sangat memberi motivasi dan perhatian penuh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, Harun Al-Rasyid merupakan seorang yang cerdas dan mencintai ilmu pengetahuan. Negara di bawah kendalinya aman, tentram, makmur, damai dengan dukungan sarana dan prasarana pembangunan sehingga dunia Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Sementara itu kata Taufik, lembaga perpustakaan merupakan salah satu pusat pengembangan pendidikan Islam, literatur-literatur, manuscript dari hasil karya ilmuan-ilmuan klasik menjadi bahan kajian. Pasalnya, perpustakan bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi dijadikan tempat untuk mengkaji dan berdiskusi antara satu dengan lainnya, hasil diskusi dan perdebatan ini melahirkan ilmu-ilmu baru.

Selain itu Ia menyebut, Khalifah Harun al-Rasyid mendirikan Khizanah Al-Hikmah atau dikenal juga dengan nama baitul hikmah di Baghdad. “Perpustakaan tersebut berisi ilmu-ilmu agama Islam dan bahasa Arab serta ilmu umum yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, Persia, dan India,” pungkas Taufik.

Penulis Kasman

Tags: -

Editor: Humas Lilis
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex