(Kemenag Sulteng) –Kepala Kanwil Kementerian  Agama Provinsi Sulteng Drs. H.  Ulyas Taha, M.Pd  membuka kegiatan  Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama Islam Tahun 2022.  Kegiatan Full Day (Satu hari) yang berlangsung di Sriti Convention Hall Palu (10/12/2022) ini diikuti sebanyak 50 peserta Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS wilayah Palu, Sigi dan Donggala. Hadir dalam acara ini Kepala Bidang Bimas Islam H. Junaidin dan Koordinator Seksi Penerangan Agama Islam H. Sofyan Arsyad.

H. Sofyan Arsyad yang juga Fasilitator Moderasi Beragama Sulteng mengatakan bahwa kegiatan Full Day ini diisi oleh beberapa narasumber yang memang punya kompetensi di bidang Moderasi beragama, yaitu H. Ulyas Taha Kakanwil Kemenag Sulteng, Faisal Attamimi Instruktur Nasional Pokja Moderasi Beragama,  dan Prof. H. Lukman Tahir yang merupakan akademisi dan Ketua PW. NU Sulawesi Tengah.

H. Ulyas Taha dalam sambutannya mengatakan bahwa Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama Islam adalah sangat urgen. Penyuluh Agama Islam mempunyai posisi strategis dalam upaya membentengi masyarakat atas potensi yang memicu konflik terhadap berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik.

Lanjut Ulyas, berkembangnya cara pandang, sikap dan praktek beragama yang berlebihan (ekstrem) yang mengesampingkan martabat kemanusiaan merupakan fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi Penyuluh Agama Islam untuk dapat memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat.

“Moderasi Beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa” ungkap Ulyas. Lanjut beliau, di Indonesia beragama pada hakikatnya adalah ber Indonesia dan ber Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama. Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju.

Di akhir sambutannya Ulyas menjelasakan bahwa penguatan Moderasi Beragama pada dasarnya adalah menghadirkan negara sebagai rumah bersama yang adil dan ramah bagi bangsa Indonesia untuk menjalani kehidupan beragama yang rukun, damai dan makmur. *Hasbianto