
Kemenag Sulteng Hadir dalam Pelayanan Rohani Kristen di Wilayah Pelosok

Ket: Bimbingan Keagamaan di Pelosok - Bimkris Kemenag Sulteng bersama Bapak Kabid hadir langsung melayani masyarakat di daerah pedalaman suku Lautje di Kab. Parimo
Kementerian Agama Sulawesi Tengah melalui Bimas Kristen terus berupaya memberikan pelayanan rohani kepada umat Kristen di wilayah-wilayah pelosok yang masih tertinggal dan tradisional. Kehadiran ini menjadi penting, mengingat banyak komunitas di daerah tersebut yang sangat membutuhkan pembinaan spiritual.
Pdt. Dr. Martinus Elvis Bonggili, S.Pak., M.Th., dalam wawancara menyampaikan bahwa ia baru saja kembali dari Parigi Moutong setelah bermalam di sana dan bertemu dengan komunitas Suku La Uje- salah satu suku yang ada di kawasan tersebut. “Mereka sangat berharap kehadiran para hamba Tuhan, para pelayan-pelayan untuk memberikan penguatan-penguatan tentang bagaimana itu agama,” ujarnya. Harapan besar ini menjadi dorongan bagi Bimas Kristen untuk tetap konsisten dalam pelayanan bagi komunitas pelosok yang membutuhkan sentuhan iman.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa dirinya akan bertolak ke daerah Bunta untuk menemui suku Saluan dan suku Tan yang akan bergabung dalam pembinaan rohani. “Semua pemuda-pemuda dari gereja Firman Allah akan berkumpul di sana, termasuk dari daerah pelosok seperti Parigi Moutong, Ampana, dan Morowali Utara,” katanya. Kehadiran Bimas Kristen dalam kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan rohani dan membuka acara pembinaan yang dilakukan oleh gereja-gereja setempat.
Pelayanan di wilayah pelosok dilakukan dengan berbagai pendekatan. Meskipun banyak gereja hadir secara mandiri untuk melayani masyarakat, Bimas Kristen tetap memberikan dukungan bagi mereka yang ingin terlibat dalam pembinaan. "Semua gereja yang punya kerinduan untuk melayani di daerah terpencil, silakan. Tidak ada yang mengatakan tidak boleh," tegasnya. Namun, ia juga menekankan pentingnya ketulusan dalam pelayanan ini. “Jangan mereka dijadikan sebagai batu loncatan untuk kepentingan tertentu,” lanjutnya, merujuk pada beberapa kasus di mana ada pihak yang datang ke komunitas hanya untuk mengambil foto lalu menggunakannya sebagai bahan proposal tanpa benar-benar memberikan bantuan yang diperlukan.
Dalam memastikan pelayanan tetap berjalan dengan baik, sistem kontrol dilakukan melalui komunikasi yang berkesinambungan. “Saya membangun komunikasi dengan yayasan-yayasan yang melakukan pelayanan di sana, lalu dengan hamba-hamba Tuhan dan penyuluh yang ada. Kita lakukan komunikasi untuk memahami apa yang terjadi di sana dan memastikan pelayanan dari gereja-gereja tetap berjalan,” tuturnya.
Pelayanan rohani di pelosok ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak nyata bagi komunitas yang membutuhkan. Dengan kerja sama antara Bimas Kristen, gereja-gereja, dan yayasan yang memiliki kepedulian, pembinaan rohani di wilayah-wilayah terpencil dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
- 1 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi dan Materi Pokok Soal Seleksi Kompetensi Teknis CAT PPPK Tahap II Formasi Tahun 2024
- 2 Pemberitahuan Peserta Uji Kompetensi Remedial Kenaikan Jenjang/Perpindahan dari Jabatan Lain ke Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Periode April 2025
- 3 Pengumuman Peserta Pengganti Hasil Akhir Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024
- 4 Pengumuman Perubahan Status Peserta Seleksi PPPK Bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Pemerintah Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024.
- 5 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H